LigaCapsa ~ Kalau Indonesia punya kopi luwak dan Thailand punya kopi black ivory yang berasal dari kotoran gajah, Brasil punya kopi premium dari biji kopi yang diproduksi melalui kotoran burung jacu. Diproduksi di perkebunan Espirito Santo, Pedra Azul, kopi istimewa ini ditemukan oleh Henrique Sloper.
Henrique mengaku kalau dirinya terinspirasi setelah mencicipi kopi luwak saat tinggal di Indonesia. Suatu hari, Henrique mendapati tanah perkebunan kopinya diserbu burung jacu. Buah kopi di lahan miliknya habis dimakan burung-burung yang terancam punah itu. Pdahal biasanya burung jacu tak memakan buah kopi. Bahkan buah kopi di lahan milik para tetangganya masih utuh. Dari sana, Henrique merasa impiannya untuk memanen kopi camocim dalam jumlah besar pupus.
Henrique mengaku kalau dirinya terinspirasi setelah mencicipi kopi luwak saat tinggal di Indonesia. Suatu hari, Henrique mendapati tanah perkebunan kopinya diserbu burung jacu. Buah kopi di lahan miliknya habis dimakan burung-burung yang terancam punah itu. Pdahal biasanya burung jacu tak memakan buah kopi. Bahkan buah kopi di lahan milik para tetangganya masih utuh. Dari sana, Henrique merasa impiannya untuk memanen kopi camocim dalam jumlah besar pupus.
"Saya duduk di kantor dengan perasaan putus asa," tutur Henrique seperti dilansir ModernFarmer. "Saya bahkan menghubungi polisi lingkungan, tetapi tak ada yang bisa mereka lakukan...dan saya juga tak bisa membunuh mereka. Saya ini penganut gaya hidup organik."
- Burung jacu. ModernFarmer
~ Namun Henrique teringat dengan proses pembuatan kopi luwak dan berpikir mungkin burung jacu juga bisa menghasilkan kopi yang sekualitas. Sesuai teknik pertanian biodinamik yang diperkenalkan oleh filsuf Jerman Rudolph Steiner pada tahun 1920-an, lahan diolah dengan cara sealami mungkin. Disuburkan dengan pupuk kandang dari kotoran sapi dan pupuk kompos dari kandung kemih rusa. Lahan yang organik ini kemudian menarik burung jacu untuk berdatangan dan menyantap buah kopi.
- Kopi dari kotoran burung jacu. ModernFarmer
~ "Saya memandang dengan heran dari ruang tamu saat burung jacu memilih hanya buah yang paling matang, menyisakan separuhnya, bahkan yang terlihat sempurna di mata awam manusia." Setelah dicerna sebagian dan dibuang dalam bentuk kotoran, buah kopi dipunguti oleh para pekerja Henrique. Setelah dicuci dan dipisahkan dari kotoran, biji kopi diolah seperti halnya kopi luwak.
Mau tahu berapa harga kopi camocim dari kotoran burung jacu? Satu kantong dengan berat 60 kilogram dibanderol dengan harga $ 3.250 di pasar luar negeri. Kopi camocim organik yang biasa dihargai $ 450, sementara kopi Brasil dengan kualitas premium bisa didapatkan dengan harga $ 200 saja. Harga yang cukup fantastis, ya?
0 komentar:
Posting Komentar