LigaCapsa ~ Malam itu Deyma terlihat sedang menonton TV diruangan keluarga dgn hanya mengenakan daster warna putih berbahan satin, Deyma terlihat cantik dan sexy mengenakan daster itu, belahan buah dadanya yg putih dan mulus terlihat jelas sekali karena daster satu talinya itu berbentuk V, sementara dibalik dasternya Deyma tak mengenakan BH dan CD, kedua pentilnya yg berwana merah mudapun terlihat menonjol di dasternya itu sementara baygan hitam yg tipis diselangkangannya terbayg dgn jelas.
Deyma memang masih muda umurnya sekarang ini baru 30tahun, dia menikah dgn suaminya pada waktu ia berumur 20, sementara suaminya seorang duda beranak satu berumur 40 tahun. Anak tirinya Doni sekarang ini berumur 18 tahun. Sampai waktu ini Deyma belom dapat memberikan keturunan kepada suaminya, mungkin ini yg membuat badan Deyma tetap sexy terutama kedua buah buah dadanya yg masih kencang.
Deyma memang masih muda umurnya sekarang ini baru 30tahun, dia menikah dgn suaminya pada waktu ia berumur 20, sementara suaminya seorang duda beranak satu berumur 40 tahun. Anak tirinya Doni sekarang ini berumur 18 tahun. Sampai waktu ini Deyma belom dapat memberikan keturunan kepada suaminya, mungkin ini yg membuat badan Deyma tetap sexy terutama kedua buah buah dadanya yg masih kencang.
Hari ini suaminya memang pulang terlambat karena harus menjamu clientnya dan Doni sendiri menginap dirumah kawannya, saat ini Deyma sendirian dirumah. Malam semakin larut, hawa dingin karena hujan dan kesepian tanpa ada yg menemani ngobrol membuat Deyma mulai mengantuk, tanpa terasa Deyma mulai tertidur diatas sofa. Sewaktu Jam didinding mulai menunjukkan tepat jam 1, sementara Deyma yg terlelap dalam tidurnya tak menyadari daster yg menutupi badannya sudah tak menutupi badannya secara sempurna, tali dasternya sudah tak dipundaknya melainkan sudah berada ditangannya, ini membuat kedua buah dadanya terlihat dgn jelas, sementara dibagian bawah sudah terangkat sehingga lembah kenikmatannya yg tertutupi oleh rambut hitampun terlihat dgn jelas.
Waktu itu diluar Terlihat sebuah mobil memasuki pekarangan rumah Deyma, dari dalam mobil turun seorang lelaki berbadan atletis, lelaki ini kemudian membuka pintu belakang mobil, si lelakipun terlihat memasukkan setengah badannya kedalam mobil, selang tak lama si lelaki dgn agak setengah menyeret membantu keluar seorang lelaki setengah baya dalam kondisi mabuk sekali, setelah lelaki setengah baya itu berada diluar mobil, lelaki itu mulai memapah lelaki tersebut kearah pintu rumah Deyma sembari tak lupa menutup pintu mobil dan menguncinya. Sampai didepan pintu, lelaki itu mengeluarkan kunci pintu dan membuka pintu itu sembari tetap memapah lelaki tersebut, sesampainya di dalam lelaki itu tak lupa menutup pintu rumah dan menguncinya kembali, kemudian lelaki itu memapah lelaki tersebut menuju kamar tidur, waktu berjalan menuju kamar tidur lelaki itu menghenDeyman langkahnya diruangan keluarga, matanya terbelalak melihat pemandangan yg membangkitkan gelora birahi, dia melihat kedua buah dada Deyma yg putih dan mulus juga lembah kenikmatannya yg tertutupi oleh rambut hitam, melihat itu semua si lelakipun menelan air liurnya berkali-kali sementara, bagian bawah badannya perlahan-lahan mulai begrerak.
Tanpa membuang waktu lagi lelaki itu dgn cepat memapah badan bossnya yg mabuk berat kearah kamar tidur, yg memang tak terlalu berjauhan dgn ruang keluarga, setelah merabhkan badan bossnya dan membuka sepatunya, lelaki itu keluar dari ruang tidur dan menutup pintunya, kemudian dia kembali menuju keruangan keluarga dimana Deyma masih terlelap dalam tidurnya, sesampainya didepan Deyma tanpa membuang waktu lagi lelaki itu mulai melepaskan baju, sepatu, celana dan celana dalamnya, sehingga badan atletisnya tak mengenakan sehelai benangpun.
Terlihat kemaluan lelaki itu sudah berdiri dgn tegak sekali. Perlahan-lahan lelaki itu mulai duduk disamping Deyma, kedua tangannya mulai meremas-remas kedua buah dada Deyma, dgn penuh gairah lelaki itu mulai menjilati putting susu Deyma dan kadang-kadang ditimpali dgn hisapan-hisapan, mulut bekerja tanganpun tak mau ketinggalan, tangan yg satu meremas-remas buah dada Deyma, dan yg satunya mulai mengelus-elus lembah kenikmatan Deyma, waktu tangannya mulai menyentuh kemaluan Deyma, dia merasakan kemaluan Deyma sudah basah, terlihatnya Deyma sedang bermimpi dientot, kemudian lelaki itu mulai memasukkan jari tengahnya kedalam lobang Deyma yg sudah basah itu, dgn gerakan perlahan-lahan dikeluar masukkan jarinya itu dikemaluan Deyma. Seluruh aksinya itu membuat Deyma mulai mendesah keenakan, entah karena akibat aksi si lelaki atau karena dia sedang menikmati mimpinya.
Terlihat kemaluan lelaki itu sudah berdiri dgn tegak sekali. Perlahan-lahan lelaki itu mulai duduk disamping Deyma, kedua tangannya mulai meremas-remas kedua buah dada Deyma, dgn penuh gairah lelaki itu mulai menjilati putting susu Deyma dan kadang-kadang ditimpali dgn hisapan-hisapan, mulut bekerja tanganpun tak mau ketinggalan, tangan yg satu meremas-remas buah dada Deyma, dan yg satunya mulai mengelus-elus lembah kenikmatan Deyma, waktu tangannya mulai menyentuh kemaluan Deyma, dia merasakan kemaluan Deyma sudah basah, terlihatnya Deyma sedang bermimpi dientot, kemudian lelaki itu mulai memasukkan jari tengahnya kedalam lobang Deyma yg sudah basah itu, dgn gerakan perlahan-lahan dikeluar masukkan jarinya itu dikemaluan Deyma. Seluruh aksinya itu membuat Deyma mulai mendesah keenakan, entah karena akibat aksi si lelaki atau karena dia sedang menikmati mimpinya.
Setelah merasakan kemaluan Deyma semakin basah lelaki itu kemudian mengeluarkan jari tangannya, lalu ia mulai mengangkangkan kedua kaki Deyma dan mengarahkan kemaluannya kekemaluan Deyma, dgn perlahan-lahan si lelaki mulai mendesakkan kemaluannya kelobang kemaluan Deyma, si lelaki tak mau terburu-buru memasukkan kemaluannya dia takut Deyma terbangun, perlahan-lahan batang kemaluan si lelaki mulai masuk kedalam lobang kemaluan Deyma, ia merasakan kemaluan Deyma sangat sempit sekali, terlihatnya kemaluan Deyma jarang dipakai atau kemaluan suaminya kecil sehingga lobang kemaluan Deyma masih sempit, sedikit demi sedikit kemaluannya mulai terbenam dilobang kemaluan Deyma, dgn gerakan perlahan si lelaki mulai menurunkan badannya sehingga posisinya mulai menindih badan Deyma dan kedua tangannya mulai diselipkan kebadan Deyma.
Sembari memeluk badan Deyma dgn cukup erat dan bibirnya mulai mengulum bibir Deyma, si lelaki membenamkan kemaluannya dalam-dalam kedalam lobang kemaluan Deyma, akibat gerakan itu Deyma tersentak dan terbangun dari tidurnya, matanya terbelalak waktu melihat wajah si lelaki, tapi Deyma tak bisa berteriak karena mulutnya sedang dilumat oleh si lelaki, Deyma merasakan bukan hanya mulutnya saja yang sedang dilumat tapi kemaluannya pun sedang disumpal oleh kemaluan si lelaki ini, dan Deyma mulai merasakan si lelaki menggerakkan kemaluannya dilobang kemaluannya. “Bless…sleep…bleess…sleppp…bleess….sleeeppp..” Terlihat Mata Deyma yg tadinya terbelalak karena kaget perlahan-lahan mulai meredup sayu, terlihatnya Deyma mulai merasakan kenikmatan dientot oleh si lelaki, Deyma mengenali si lelaki sebagai Prima salah seorang bawahan suaminya, yg dia tak mengerti bagaimana Prima bisa masuk kedalam rumahnya dan bagaimana Prima bisa dgn bebasnya memasukkan kemaluannya kedalam lobang kemaluannya, tetapi Deyma tak mau berpikir banyak tentang hal itu yg ada dalam benaknya sekarang ini adalah menikmati sodokan kemaluan Prima.
“hmmhh….hhhmmmhhh….hhmmmhhhh” terdengar desahan dari mulut Deyma yg masih dilumat oleh Prima, karena Prima takut kalau ia lepaskan lumatannya Deyma akan berteriak. Mata Deyma mulai merem melek menikmati sodokan-sodokan kemaluan Prima yg besar kalau dibPrimangkan dgn suaminya, melihat Deyma mulai menikmati entotannya Prima mulai berani melepaskan lumatan dibibir Deyma dan mulai menjilati leher dan telinga Deyma, aksinya ini semakin membuat desahan-desahan Deyma semakin menjadi.
“Ouuhhh……ssshhhhh…..aaahhhhh….Primaiiiii…..kontoool llmuuuu…eenaakk sekali dan besar sshhhh…aaahhhh…” Deyma mendesah kenikmatan menikmati entotan Prima.
“Hmmhhhh…..slrrppp…..hmmmm….kemaluan ibu juga eenaaakkk…
oohhhh….sslrrpppp….seempiitt sekali … ooohhhh….slllrrpppp…..” Prima melenguh keenakan merasakan kemaluan Deyma yg masih sempit sembari tetap menghisap-hisap buah dada Deyma. Deyma merasakan kenikmatan duniawi yg belom pernah ia alami sebelomnya, selama pernikahannya dgn suaminya belom pernah dia merasakan nikmatnya dientot, selama ini suaminya selalu mencapai kepuasan terlebih dahulu, gelora birahi.com sementara ia sendiri belom mencapai kepuasan, jangankan untuk mencapai klimaks, untuk merasakan keenakan saja Deyma belom pernah merasakannya, berbeda dgn waktu ini waktu kemaluannya disodok-sodok oleh kemaluan Prima yg memang dalam ukuran saja lebih besar dan lebih panjang dari punya suaminya, apalagi Prima masih muda. Kedua insan ini sudah tak ingat apa-apa lagi selain menikmati persebadanan mereka yg semakin menggila, Prima semakin cepat mengeluar masukkan kemaluannya didalam lobang kemaluan Deyma yg semakin basah, sementara Deyma sendiri dgn semangat 45 menggoygkan bokongnya mengimbangi gerakan Prima, keringat sudah mengalir dari kedua badan mereka.
“Hmmhhhh…..slrrppp…..hmmmm….kemaluan ibu juga eenaaakkk…
oohhhh….sslrrpppp….seempiitt sekali … ooohhhh….slllrrpppp…..” Prima melenguh keenakan merasakan kemaluan Deyma yg masih sempit sembari tetap menghisap-hisap buah dada Deyma. Deyma merasakan kenikmatan duniawi yg belom pernah ia alami sebelomnya, selama pernikahannya dgn suaminya belom pernah dia merasakan nikmatnya dientot, selama ini suaminya selalu mencapai kepuasan terlebih dahulu, gelora birahi.com sementara ia sendiri belom mencapai kepuasan, jangankan untuk mencapai klimaks, untuk merasakan keenakan saja Deyma belom pernah merasakannya, berbeda dgn waktu ini waktu kemaluannya disodok-sodok oleh kemaluan Prima yg memang dalam ukuran saja lebih besar dan lebih panjang dari punya suaminya, apalagi Prima masih muda. Kedua insan ini sudah tak ingat apa-apa lagi selain menikmati persebadanan mereka yg semakin menggila, Prima semakin cepat mengeluar masukkan kemaluannya didalam lobang kemaluan Deyma yg semakin basah, sementara Deyma sendiri dgn semangat 45 menggoygkan bokongnya mengimbangi gerakan Prima, keringat sudah mengalir dari kedua badan mereka.
“Ouughhh … Prima ….teruussss….ooughhh… enaaakkkk….sekaalliii….oughhhh….tekaaaann yg dalam, Oughhh….puaskaannn…akuuuu…..yaaahhh,…aaaahhhh”. Lenguhan Deyma semakin menjadi. Prima mengikuti kemauan Deyma dgn menekan lebih dalam kemaluannya dilobang kemaluan Deyma, ia merasakan ujung kepala kemaluannya menyentuh bagian paling dalam kemaluan Deyma.
“Aaagghhh…akuuu..sudah tak tahan laaagiiii…ouugghhhh…tooniiiiii……aku mau keluar…ough enaaaaakkkk sekali kemaluanlmuuuu…..aaaagghhhhhh…..Prima ….akuuu…
keluaaarrrrr……… aaaaghhhhhhh.” Deyma mengerang. Srrr…..cccrooooot….ssssrrrrr…….. akhirnya Deyma mencapai puncak kenikmatannya, badannya mengejang waktu ia mencapai kepuasannya, memeknya berdenyut-denyut waktu mengeluarkan lahar kenikmatannya, Prima sendiri merasakan kemaluan Deyma seperti meremas-remas kemaluannya, Primapun lalu menekan lebih dalam kemaluannya dan membiarkan kemaluannya terbenam sebentar didalam lobang kemaluan Deyma. Deyma memeluk erat-erat Prima, sementara kakinya ia kaitkan dgn erat dibelakang pinggul Prima, sehingga kemaluannya Prima semakin terbenam dikemaluannya, beberapa waktu kemudian Deyma melepaskan pelukan dan kaitan kakinya dibadan Prima, sementara diwajahnya terpancar kepuasan.
keluaaarrrrr……… aaaaghhhhhhh.” Deyma mengerang. Srrr…..cccrooooot….ssssrrrrr…….. akhirnya Deyma mencapai puncak kenikmatannya, badannya mengejang waktu ia mencapai kepuasannya, memeknya berdenyut-denyut waktu mengeluarkan lahar kenikmatannya, Prima sendiri merasakan kemaluan Deyma seperti meremas-remas kemaluannya, Primapun lalu menekan lebih dalam kemaluannya dan membiarkan kemaluannya terbenam sebentar didalam lobang kemaluan Deyma. Deyma memeluk erat-erat Prima, sementara kakinya ia kaitkan dgn erat dibelakang pinggul Prima, sehingga kemaluannya Prima semakin terbenam dikemaluannya, beberapa waktu kemudian Deyma melepaskan pelukan dan kaitan kakinya dibadan Prima, sementara diwajahnya terpancar kepuasan.
“Prima kamu betul-betul hebat, selama ini belom pernah saya mengalami nikmatnya mengentot,” Deyma berbisik ditelinga Prima.
“Saya juga merasa enak ngentotibu, kemaluan ibu sangat sempit. “ Prima menimpali bisikan Deyma, sembari dgn perlahan-lahan mulai memaju mundurkan lagi kemaluannya.
“Hmmm…aahh..kamu belom keluar.” Deyma bertanya, karena ia merasakan kemaluan Prima masih keras. “Hmm..aku pikir kamu sudah selesai”.
“Belom, ibu masih mau lagi?” tanya Prima.
“Hmmm…memang kamu bisa buat aku puas lagi.” Deyma balik bertanya.
“He..he..kita coba saja, apa saya bisa buat ibu puas lagi atau tak.” Jawab Prima sembari mulai mempercepat gerakannya, sementara tangannya mulai meremas-remas kedua bukit buah dada Deyma.
“Kita tukar posisi, biar aku yg menggenjot kemaluanmu, sekarang kamu duduk.” Deyma menimpalinya, karena ia sendiri tak mau membuang kesempatan ini. Prima kemudian menarik badan Deyma tanpa melepaskan kemaluannya dari lobang kemaluan Deyma, dgn sedikit berputar Primapun lalu duduk disofa, sementara posisi Deyma sekarang sudah dipangkuannya, dgn posisi ini Prima lebih leluasa untuk bermain di susunya Deyma, kedua tangannya dgn penuh gairah meremas-remas kedua buah dada Deyma, mulutnyapun ikutan beraksi, kedua putting susu Deyma bergiliran dijilati dan dikulum serta dihisap-hisap oleh Deyma, aksi Prima ini perlahan-lahan mulai membangkitkan kembali birahi Deyma, dgn perlahan-lahan Deyma mulai menaikturunkan pinggulnya, gesekan-gesekan kemaluan Prima didinding kemaluannya membuat birahinya kembali memuncak dgn cepat.
“Saya juga merasa enak ngentotibu, kemaluan ibu sangat sempit. “ Prima menimpali bisikan Deyma, sembari dgn perlahan-lahan mulai memaju mundurkan lagi kemaluannya.
“Hmmm…aahh..kamu belom keluar.” Deyma bertanya, karena ia merasakan kemaluan Prima masih keras. “Hmm..aku pikir kamu sudah selesai”.
“Belom, ibu masih mau lagi?” tanya Prima.
“Hmmm…memang kamu bisa buat aku puas lagi.” Deyma balik bertanya.
“He..he..kita coba saja, apa saya bisa buat ibu puas lagi atau tak.” Jawab Prima sembari mulai mempercepat gerakannya, sementara tangannya mulai meremas-remas kedua bukit buah dada Deyma.
“Kita tukar posisi, biar aku yg menggenjot kemaluanmu, sekarang kamu duduk.” Deyma menimpalinya, karena ia sendiri tak mau membuang kesempatan ini. Prima kemudian menarik badan Deyma tanpa melepaskan kemaluannya dari lobang kemaluan Deyma, dgn sedikit berputar Primapun lalu duduk disofa, sementara posisi Deyma sekarang sudah dipangkuannya, dgn posisi ini Prima lebih leluasa untuk bermain di susunya Deyma, kedua tangannya dgn penuh gairah meremas-remas kedua buah dada Deyma, mulutnyapun ikutan beraksi, kedua putting susu Deyma bergiliran dijilati dan dikulum serta dihisap-hisap oleh Deyma, aksi Prima ini perlahan-lahan mulai membangkitkan kembali birahi Deyma, dgn perlahan-lahan Deyma mulai menaikturunkan pinggulnya, gesekan-gesekan kemaluan Prima didinding kemaluannya membuat birahinya kembali memuncak dgn cepat.
“Ouuughhh….Prima……hiisaaaapppp….tteeeteeekkku…. .ooughhhh…yyaaachhh….begitu… aaaghhhh… kemaluanmu enak sekaaaliii…” Deyma mengerang sembari mempercepat gerakan naik turunnya.
“Klo mau keluar kamuuuuu….kkassiih…tahuuu…yaachhhh…..” Deyma berbisik di telinga Prima.
“Hmmhhh…ssslllrpppp…..hhmmmmhh….ok…..aaaagghhhhh., …….” Prima menjawab sembari tetap menghisap-hisap tetek Deyma.
“Klo mau keluar kamuuuuu….kkassiih…tahuuu…yaachhhh…..” Deyma berbisik di telinga Prima.
“Hmmhhh…ssslllrpppp…..hhmmmmhh….ok…..aaaagghhhhh., …….” Prima menjawab sembari tetap menghisap-hisap tetek Deyma.
“Sleeppp…..blesss…sleeppp….bleesss….slleeepppp….ble essss…..” kemaluan Prima terlihat keluar masuk dalam lobang kemaluan Deyma dgn cepatnya, karena Deyma pinggul Deyma naik turun dgn cepat. Deyma betul-betul menikmati persebadanannya ini, gerakkannya semakin cepat dan semakin tak beraturan, lenguhan-lenguhan kenikmatan mereka berduapun semakin kerap terdengar, menikmati persebadanan ini mereka berdua lupa dgn status mereka, dalam pikiran mereka hanya satu bagaimana mencapai kepuasan persebadanan ini.
“Ouughhh…Prima iiiii……akkuuuu….mauuuuu,……keellluuaaa rrr…lagi…oooohhhhh….aaaagghhh enaaaakkkkk sssekkaaaaallliiii…..kemaluanmuuuu…” Deyma mengerang waktu ia merasa bahwa ia akan mencapai lagi puncak kenikmatannya. Sementara itu Prima juga merasa bahwa ia akan mencapai puncak kenikmatannya, Primapun membantu Deyma yg akan mencapai puncak kenikmatannya dgn memegang pinggul Deyma dan membantu menggerakkan pinggul Deyma naik turun dgn cepat.
“Ouuughhhhh…Buuu….aaakkkuuuu jugaaa…mau kelluaaaarrr…..aaaagghhhhhh….. kemaluan ibuuuu… enaaakkk sekaaalliiiii……ooougghhhh….buuuu…aku gak taaahhaaannn…laagi.” Primapun mengerang merasakan puncak orgasmenya yg sudah diujung kepala kon**lnya.
“Crooootttt….creooottt….sssrrr…..ccroooottt……..” kemaluan Prima menyemprotkan airmaninya didalam lobang kemaluan Deyma, berbarengan dgn kemaluan Deyma menyemprotkan lahar kenikmatannya, Deyma merasakan hangatnya sperma Prima didinding lobang kemaluannya, sementara Prima merasakan hangat dibatang kemaluannya karena disiram oleh lahar kenikmatan Deyma. Keduanya berpelukan dgn erat menikmati waktu-waktu terakhir puncak kenikmatan dari persebadanan mereka, kedua bibir mereka berpagutan dgn mesra, Deyma sendiri dgn perlahan-lahan menggoygkan pinggulnya menikmati sisa-sisa kenikmatan dari kemaluan Prima.
Tak lama berselang Deyma beranjak dari pangkuan Prima, dari lobang kemaluannya terlihat cairan putih mulai mengalir perlahan, sementara kemaluan Prima yg mulai mengkerut terlihat mengkilat karena cairan kenikmatan Deyma, keduanya kemudian beranjak menuju kekamar mPrima untuk membersihkan diri. Setelah membersihkan diri keduanya kembali keruangan keluarga dan mulai mengenakan pakaian mereka, lalu Prima berpamitan pulang, ditimpali oleh Deyma dgn kecupan mesra dibibirnya, dan bisikan mesra ditelinganya,
Tak lama berselang Deyma beranjak dari pangkuan Prima, dari lobang kemaluannya terlihat cairan putih mulai mengalir perlahan, sementara kemaluan Prima yg mulai mengkerut terlihat mengkilat karena cairan kenikmatan Deyma, keduanya kemudian beranjak menuju kekamar mPrima untuk membersihkan diri. Setelah membersihkan diri keduanya kembali keruangan keluarga dan mulai mengenakan pakaian mereka, lalu Prima berpamitan pulang, ditimpali oleh Deyma dgn kecupan mesra dibibirnya, dan bisikan mesra ditelinganya,
“ Terimakasih yach, atas malam yg indah ini”.
Dibalas oleh Prima dgn senyuman dan kata-kata yg menggoda,
“ Kalau ibu ingin kenikmatan lagi, hubungi saya saja” Deymapun tersenyum atas godaan Prima ini,
“ Pasti, “ Setelah Prima pulang, Deyma menuju kamar tidurnya, malam ini Deyma tidur dgn lelap dimulutnya terukir senyum kepuasan.
Dibalas oleh Prima dgn senyuman dan kata-kata yg menggoda,
“ Kalau ibu ingin kenikmatan lagi, hubungi saya saja” Deymapun tersenyum atas godaan Prima ini,
“ Pasti, “ Setelah Prima pulang, Deyma menuju kamar tidurnya, malam ini Deyma tidur dgn lelap dimulutnya terukir senyum kepuasan.
Situs Resmi Poker & Domino99 Online
* P.E.N.A.S.A.R.A.N *
0 komentar:
Posting Komentar