LigaCapsa
~ Perkenalkan namaku Yahya, statusku saat ini adalah seorang duda sejak
setahun yang lalu. Aku memiliki seorang anak laki laki yang masih
berumur 6 tahun yang sekarang bersama dengan istriku. Perceraian
tersebut terjadi karena ada konflik yang sudah tidak ada solusinya
selalin perceraiannya tersebut.
Perceraian
tersebut membuat hubunganku dengan anakku menjadi menjauh, bahkan
hubunganku dengan orangtuaku sendiri sudah menjadi renggang sejak
kejadian itu terjadi. Apalagi pengasuh anak kami, Emi yang sudah 2 tahun
bekerja harus menjadi pengangguran karena inseden tersebut. Emi adalah
gadis desa yg sangat lugu. Dulu dia kujemput dari kota indramayu, aq
pekerjakan di rumah. Saat itu usia Emi baru 17tahun, dia lulus bangku
SMP karena keterbatasan biaya jadi dia tdk meneruskan ke bangku SMA.
Diusianya yg masih sangat muda, dia harus membantu perekonomian keluarga
beserta membantu adik-adiknya. Selama kerja di rumahku dia kami
perlakukan dengan sangat baik dan telah kami anggap seperti keluarga
sendiri dan dia pun bekerja dengan sangat rajin dan penuh perhatian ke
anakku.
Tetapi
masalah rumah tangga yg kami hadapi mempengaruhi nasib Emi, karena dia
sangat menggantungkan hidupnya dengan keluargaku. Malam itu ketika
istriku pergi dari rumahku, Emi datang kepadaku, duduk di lantai
menundukkan kepalanya sembari menangis, ditanganya menenteng tas besar
seperti siap-siap mau pergi jauh, dia berkata.
“Pak,
maaf aq pamit. Emi ikut bingung dengan keadaan di rumah akhir-akhir
ini”. Lalu aq berusaha menahannya untuk tdk pergi malam itu.
“Emi,
meskipun aq dan ibu telah bercerai dan ibu pergi dari rumah ini bukan
berarti aq mengusir kamu, kamu, Emang kamu mau pergi kemana, malam-malam
gini bahaya pergi sendirian di jalan”
“Lalu
kamu tdk berfikir tentang keluargamu jika kamu mau pulang dan tdk
bekerja lagi?” kelihatannya Emi mau mengerti dan lalu dia berjalan
kembali ke kamarnya, Keesokan harinya Emi bekerja seperti biasanya.
Sedangkan aq, masih sibuk dengan masalah keluargaku yg lagi berantakan.
Sudah 6 bulan aq hidup sendirian di rumah cuma ditemati Emi yg membatu
mengurusi rumah. Aq sangat stres mengadapi masalah ini, untung Emi
bekerja dengan baik, apa yg biasanya dilakukan istriku kini dia yg
menggantikannya contohnya seperti membikinkanku sarapan, membuatkan
kopi, menyiapkan pakaian kerja. Aq sungguh bersedih sekali dengan
keadaanku saat ini, aq kehilangan seseorang yg sangat berarti dalam
hidupku, tapi sekarang aq mendapatkan perhatian dari seseorang yg
sebelumnya tak pernah kuduga yaitu Emi pembantuku yg lugu yg baik
sekali.
Akupun
membalas kebaikan hatinya dengan memenuhi segala kebutuhannya. Sering
dia kuajak pergi untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, sekaligus
kubelikan pakaian untuk dia. Tetapi Emi tetap menjaga kesopanan dan
menjaga jarak antara seorang majikan dan pembantu. Di dlam mobilpun dia
duduk di belakang. Malam itu sepulang berbelanja, hujan turun dengan
lebatnya, kami harus berlari kehujanan untuk menurunkan belanjaan dari
mobil. Barang-barang tersebut lantas kami tata di dapur. Dengan badan yg
basah kuyub Emi memberiku handuk.
“Dikeringkan
dulu badanya pak pakai handuk ini biar nggak masuk angin”. Aq
benar-benar terharu dengan perhatiaanya, telah lama aq haus akan kasih
sayang seperti itu. Kuterima handuk itu sembari menatap wajah cantiknya
yg basah. Air diwajahnya menambah kecantikan polos wajahnya apalagi
diterangi oleh lampu dapur yg kekuning-kuningan, kemudian dengan handuk
yg dia berikannya ku seka wajahnya.
“Kamu saja Emi, aq nggak mau kamu sakit, aq sayang kamu Emi”. Dia sungguh terkejut dan menunduk
“Bapak ini apa-apaan sih? Emi kan cuma pembantu”
“Nggak Emi, kamu sama wanita yg lainnya, kamu sungguh cantik”. Lalu kupeluk tubuh sintalnya itu. Kepala Emi tepat berada di dadaku. Pada saat kupeluk dia mengencangkan tubuhnya seolah menolak, tapi melemah seolah menerima.
“Nggak Emi, kamu sama wanita yg lainnya, kamu sungguh cantik”. Lalu kupeluk tubuh sintalnya itu. Kepala Emi tepat berada di dadaku. Pada saat kupeluk dia mengencangkan tubuhnya seolah menolak, tapi melemah seolah menerima.
“Pak jangan pak… Emi takut”
Kukecup dahinya yg halus.
“Apa aq salah kalau aq menyaygimu Emi?”. Tubuh Emi jadi lemas tak berdaya, bibirku menyusuri wajahnya yg putih bersih. Dengan suara lirih dan ketakutan dia terus mengucap.
“Jangan Pak, Emi takut pak, Emi takut”
Tetapi gerak tubuhku terus menggeliat di tubuhnya.
“Tenang Emi kamu aman bersamaku”. Kemudian bibirku hinggap di bibirnya, kuhisap lembut bibir bawahnya, sembari aq mainkan lidahku di mulutnya. Terasa dadanya bedegup kencang. Sembari terus berciuman dan berpelukan kami melangkah kecil menuju ruang tengah dekat dapur dan kududukkan dia ke kursi. Keberanikan tangan kanan menyusup dibalik baju basah tersebut dan kususpkan jari-jariku kepangkal buah dadanya sampai berputar-putar disekitar aerolanya. Suara Emi semakin melemah.
Tetapi gerak tubuhku terus menggeliat di tubuhnya.
“Tenang Emi kamu aman bersamaku”. Kemudian bibirku hinggap di bibirnya, kuhisap lembut bibir bawahnya, sembari aq mainkan lidahku di mulutnya. Terasa dadanya bedegup kencang. Sembari terus berciuman dan berpelukan kami melangkah kecil menuju ruang tengah dekat dapur dan kududukkan dia ke kursi. Keberanikan tangan kanan menyusup dibalik baju basah tersebut dan kususpkan jari-jariku kepangkal buah dadanya sampai berputar-putar disekitar aerolanya. Suara Emi semakin melemah.
“Pak..
pak Yahya emhhhh..”. Emi berusaha menekukkan badabnya agar aq tak dapat
menyentuh payudaranya. Tapi Lalu Emi tak berdaya. Ketika tangan kiriku
menelusup ke dalam selakangannya, rok panjang yg dia kenakan tersingkap
ke atas diapun berusaha menutup pahanya rapat-rapat, dan pada akhirnya
dia menyerah ketika jari tengahku berhasil menyentuh bibir vaginanya yg
sudah basah. Kini sudah tak ada lagi kata-kata lain yg terucap selain
desahannya.
“Ooohh
Pak Yahya,,emmmhh…” Tangan kananku bermain-main pada vaginanya.
Kumainkan klitorisnya dengan gerakan berputar dan sedikit menekan,
cairan lendir mulai mengalir dari vagina Emi. Dan ketika jari tengahku
mulai menyusup kelubang vagina, Emi menahan tanganku sembari berkata.
“Jangan
Pak, Emi masih perawan”. Kuhormati permintaannya. Aq berganti mencoba
untuk membuka baju putih dan BH yg dia pakai, Lidahku terus bermain
dengan putingnya. Emi terus menggelinjang hebat, dia mendesah dan
mengerang merasakan nikmat..
“Ooohhh….Aaarghh..terus Pak”. Wajah putihnya yg polos berubah menjadi merah seperti udang rebus. Ketika tanganku masuk kembali ke vaginyanya terasa vaginanya berubah menjadi lebih tebal dari sebelumnya. Sambil kubisikan.
“Ooohhh….Aaarghh..terus Pak”. Wajah putihnya yg polos berubah menjadi merah seperti udang rebus. Ketika tanganku masuk kembali ke vaginyanya terasa vaginanya berubah menjadi lebih tebal dari sebelumnya. Sambil kubisikan.
“Aq
sayang sekali sama kamu Emi, ijinkan aq memberikan kamu kenikmatan dan
kebahagiaan yg belum pernah kamu rasakan sebelumnya, tapi aq tak mau
memaksakanmu, karena aq tak mau menyakitmu”. Mata polos Emi berbinar
sembari menatap ke arah mataku
“Nikahi
Emi ya pak, Emi mau memberikan ini untuk bapak” sembari menuntun tangan
kiriku ke arah kemaluannya. Lalu kubopong tubuh Emi menuju kamar yg
dimana telah lama ranjang itu dingin setelah masalah perceraianku. Di
ranjang itu kulucuti seluruh pakaian Emi hingga nampak bugil. Begitu pun
aq melucuti pakaianku tanpa sehelai benang pun. Aq pun mulai permainan
dari awal dengan menciumi wajahnya, lehernya… Kutanamkan kepercayaan
kalau aq benar-benar sayang kepadanya. Sembari mengusap keningnya
kuciumi putingnya, pelan pelan kuhisap puting susunya yg bulat
kemerahan. Tangan kiriku memainkan klitnya yg basah. Tubuh Emi bergetar
kuat sembari mendesah manja
“Oghhh
pakk ohh eemmmhhh.. ohhhh”. Setelah puas bermain dengan toketnya
bibirku terus merayap ke bawah. Dan hinggap di belantara bulu memeknya
yg tipis halus. Kedua pahanya kukangkangkan lebar lebar sampai terlihat
celah kemaluan yg merah merekah dan berlendir, kusapukan lendir yg
membasahi mulai dari celah pantat ke atas samapi ke klitnya dengan
lidahku
Kumainkan biji klitnya dengan lidahku dengan gerakan memutar, Emi gadi lugu itu berubah menjadi macam betina dia menggelinjang-gelinjang hebat disertai rintihan-rintihan manja ketika bibirku menggigit pelan klitnya. Kedua pahanya dengan kencang menjepit kepalaku, sambil mengerah kuat.
Kumainkan biji klitnya dengan lidahku dengan gerakan memutar, Emi gadi lugu itu berubah menjadi macam betina dia menggelinjang-gelinjang hebat disertai rintihan-rintihan manja ketika bibirku menggigit pelan klitnya. Kedua pahanya dengan kencang menjepit kepalaku, sambil mengerah kuat.
“Pak
oogghhhh.. oggghhhh pak, Emi kenapa nih rasanya ada yg mau keluar
ooogghhhhh… Emi sudah nggak kuattt mau ngeluarinn pak!!” Tak berapa lama
kemudian jepitanya melemah sembari menggeliat peluh birahi di sekujur
tubuhnya membuat tubuhnya menjadi seperti berminyak. Ternya dia meraih
orgasme untuk pertama kalinya, kemudian kuciumi wajah cantiknya yg penuh
peluh tersebut.
“Kamu bahagia Emi?”
Matanya berkaca-kaca tapi mengangguk
“Kamu akan mendapatkan kenikmatan yg lebih dari ini Emi” Sembari kuarahkan batang penisku ke lubang memeknya, terasa degup jantungnya bertambah kencang ketika kepala penisku menyentuh bibir bagian dalam memeknya.
Matanya berkaca-kaca tapi mengangguk
“Kamu akan mendapatkan kenikmatan yg lebih dari ini Emi” Sembari kuarahkan batang penisku ke lubang memeknya, terasa degup jantungnya bertambah kencang ketika kepala penisku menyentuh bibir bagian dalam memeknya.
“Pak jangan pakk” dia bergumam
“Tenang
sayang nggak sakit kok”. Sedikit demi sedikit kepala penisku masuk ke
lubang memeknya, Emi sedikit merintih disertai desahan manjanya, Cukup
lama kutekan-tekan penisku di lubang memeknya, agak susah ditembus
karena bibir memek bagian dalamnya cukup tebal. Setelah perjuangan cukup
lama akhirnya bari kepala penisku yg masuk, aq kemudian memeluk erat
tubuhnya sembari membisikkan.
“Maaf ya sayang ini agak sakit, masalahnya kamu masih perawan”
“PaK Emi sayang sama bapak” Lalu Slheebbbb! kutekan kuat batang penisku disertai jeritan halus Emi
“Aauwwhh” Dari memeknya mengalir lendir disertai darah segar yg kemudian menodai sprei tempat tidur.
“Makasih ya sayangg” kubisikkan ke telinga Emi. Lalu gerakan kulanjutkan kukocok naik turun seirama dengan erangan nikmat Emi,
“Ogghhh…
pak.. oogghhh!” tubuh Emi menggelinjang kuat mengikuti gerak pinggul,
kocokkanku semkain kencang naik turun semakin kupercepat seiring dengan
kenikmatan yg kurasakan. Ketika pinggulnya menarik ke bawah terasa
sekali bibir memeknya seperti menghisap batang penisku, aqpun mengerang
kenikmatan. Tak terasa hampir 15 menit tubuhku dan tubuhnya berpacu
untuk mendapatkan puncak kenikmatan, kami berdua saling menekan kemaluan
kami masing-masing, ketika gerakan naik turun kugantikan dengan gerakan
memutar sembari menekan kuat batang penisku ke arah atas, Emi mendesah
keras.
“Ooogghhhh!! Emi sudah nggak kuaattt paakkk!! ooogghhh!” Sembari memeluk erat tubuhku diiringi memeknya terasa berdenyut,
“Emi puass pak Emi puasss!”
“Aq
juga mau keluarr sayangg!!” kutekan kuat penisku di lubang memeknya
sembari memuntahkan pejuh hangat di dalam memek Emi ” Saayannnggggg!!!”.
Kemudian dengan tubuh penuh dengan peluh kami berdua berpelukan, dan
berciuman mesra. Emi menangis dia menyesal sekali, aq pun menyesal telah
menodai gadis yg lugu dan baik. Isak tanginya terus menerus sampai
akhirnya kami berdua tertidar berpelukan. Jam 3 pagi aq terbangun
nebatap tubuh Emi yg terkulai lemas, kubisikkan kata-kata cinta di
telinganya.
“Emi
aq sangat mencintaimu dan ingin menikahimu”. Kukecup bibirnya, belum
lagi kering air matanya kuciumi leher dan dadanya, ternyata aq sudah
terangsang lagi. Kedua paha mulusnya kukangkangkan ke atas tanpa basa
basi langsung kutusukkan batang penisku yg tegang mengeras ke lubang
memeknya. Emi terbangun dan terkejut tanpa basa basi terlebih dahulu
kumainkan irama keras lagi di lubang memeknya dia hanya bisa mengerang
menjerit kenikmatan.
“Ogghhh..
ogghhh baak kok nggak bilang-bilang… aahhh.. ahhhh, memek Emi sakit
pakk!” Tapi lama kelamaan Emi merasakan kenikmatan dari setiap gesekkan
batang penisku.
“Oogghhh pakk… terusss… oghhh…”
Terus kubalik tubuh Emi menjadi di atas.
“Coba kamu yg gerak sayang”. Emi duduk tepat diatas pinggulku, dengan sedikit kikuk dia berusaha menggerakkan pinggulnya.
Terus kubalik tubuh Emi menjadi di atas.
“Coba kamu yg gerak sayang”. Emi duduk tepat diatas pinggulku, dengan sedikit kikuk dia berusaha menggerakkan pinggulnya.
“Oogghhh… aaghhhhh Emi nggak kuat pak ngilu di memek Emi”
Memang dengan posisi dia di atas tekanan batang penisku di klitnya semakin kuat. Kemudian kubantu menggerakkan pinggulnya dengan tanganku.
Memang dengan posisi dia di atas tekanan batang penisku di klitnya semakin kuat. Kemudian kubantu menggerakkan pinggulnya dengan tanganku.
“Terus sayang gerakin”
Emi merajuk manja,
Emi merajuk manja,
“Ochhh
pak ngilu” aq nggak menghiraukan rajukannya sekarang kubantu gerakan
pinggulku ke atas dan kebawah, Emi terus mengerang kuat, tapi lama
kelamaan dia bisa menggerakan pinggulnya ke depan dan ke belakang,
sembari kadang menjerit..
sembari kadang menjerit..
“Ayo sayang terus” aq bergumam Emi telah pintar sekarang, gerakan Emi semakin hebat dan menekan semakin kuat….
“Emi mau keluar pakkk!”
“Iya sayang keluarin aja”. Emi kemudian memelukku erat sembari menjerit nikmat.
“Aaagghhhh! oooohhhhhh!! Emi keluar pakk..”
“Gantian aq ya sayangggg!””. Kemudia dengan cepat, tanpa melepaskan penisku dari lubang memeknya kubalik, sekarang tubuhku yg di atas dan kedua kaki Emi melingkar di dadaku, kukocok lagi naik turun, kukocok-kocok lubang memeknya selama beberapa menit, terdengan dengan keras ciplakan cairan yg membanjiri memek Emi, terus kutekan dengan kuat memek Emi dan.
“Iya sayang keluarin aja”. Emi kemudian memelukku erat sembari menjerit nikmat.
“Aaagghhhh! oooohhhhhh!! Emi keluar pakk..”
“Gantian aq ya sayangggg!””. Kemudia dengan cepat, tanpa melepaskan penisku dari lubang memeknya kubalik, sekarang tubuhku yg di atas dan kedua kaki Emi melingkar di dadaku, kukocok lagi naik turun, kukocok-kocok lubang memeknya selama beberapa menit, terdengan dengan keras ciplakan cairan yg membanjiri memek Emi, terus kutekan dengan kuat memek Emi dan.
“Emi aq keluar lagi Emii..”
“Pakk Emi juga keluar lagi pak!”. Kami pun kulai lemas diatas ranjang. Sejak kejadian itu kami sering melakukan hubungan seks itu, dan kami juga sudah menjalin kasih. Aku berencana untuk menikahinya, karena semakin hari aku merasakan perhatiaannya kepadaku dan permainan seks nya yang sangat memuaskan hasratku..
“Pakk Emi juga keluar lagi pak!”. Kami pun kulai lemas diatas ranjang. Sejak kejadian itu kami sering melakukan hubungan seks itu, dan kami juga sudah menjalin kasih. Aku berencana untuk menikahinya, karena semakin hari aku merasakan perhatiaannya kepadaku dan permainan seks nya yang sangat memuaskan hasratku..
Situs Resmi Poker & Domino99 Online
* P.E.N.A.S.A.R.A.N *
0 komentar:
Posting Komentar