Nah, dalam waktu dekat ini, Zaenab dan Sarah akan dipertemukan kembali di acara pertunjukkan teatrikal puisi berjudul Manusia Istana pada 28 Januari 2017 mendatang di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Bukan untuk bertemu Doel, tetapi mereka berdua akan membacakan puisi karya sastrawan Radhar Panca Dahana.
Di balik kelembutannya, Zaenab di sinetron Si Doel di pertunjukkan Manusia Istana menuangkan kemarahan terhadap situasi isu-isu politik di Indonesia. Melalui puisinya, Maudy mencoba untuk menjelaskan bahwa dirinya punya sisi lain yang tak banyak diketahui orang lain.
"Nah di balik peran saya di Doel Anak Betawi Asli, ada suatu hal yang mau disampaikan. Saya ingin mengeksplorasi kegonggongan aku di dalam diri. Kan selama ini Maudy itu dikenalnya kayak Zaenab (lemah lembut). Tapi sebetulnya di balik itu punya kemarahan dan situasi yang tidak bisa saya terima. Itu disalurkan lewat puisi ini," kata Maudy saat ditemui di Gallery Indonesia Kaya, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (18/1).
Membaca puisi di pertunjukkan Manusia Istana rupanya membuat wanita 41 tahun itu merasa bahagia. Pasalnya, Maudy yang selama ini hanya menikmati syair syair puisi, kali ini dia akan membacakan puisi di atas panggung.
"Selama ini hanya penikmat (puisi) aja. Pas diajakin lagi kebetulan emang lagi ingin (baca puisi), kangen main teater, kangen pusi dam hal seperti ini," sambungnya.
Walaupun begitu suka dengan puisi, wanita 41 itu mengaku kesulitan membaca dan mendalami puisi karya Radhar Panca Dahana. Menurutnya, membaca puisi karya Radhar harus mempunyai energi yang kuat agar bisa menjiwai.
"Puisinya susah, perlu energi yang besar. Bukan cuman sekedar puisi, teatrikal. Semuanya membutuhkan memori. Ternyata membutuhkan banyak energi," tandasnya.
Selain Maudy dan Cornelia, sejumlah aktor maupun musisi juga terlibat di acara tersebut, seperti Olivia Zalianty, yang juga merangkap sebagai produser, Marcella Zalianty. Bukan hanya dibacakan, beberapa puisi juga akan diekspresikan dalam bentuk lagu oleh dua kelompok musik terkemuka Indonesia, yaitu Slank dan Toni Q Rastafara.
0 komentar:
Posting Komentar