LigaCapsa ~ Situs Resmi Poker & Domino99 Online

Selasa, 14 Maret 2017

PERAWAN MALU TAPI MAU



LigaCapsa ~ Saya akan menceritakan tentang pengalaman seks saya dengan kekasih yang saya cintai. Yang saya beri judul “Perawan Malu Tapi Mau” ( Bingung menentukan judulnya, hehehe ). Pertama kali saya pacaran yaitu pada saat semester pertama di kuliahku di sebuah perguruan tinggi swasta di kota Y. Memang aku agak telat untuk pacaran, semasa SMA dulu dimana sekolahku adalah sekolah homogen yg muridnya lelaki semua kawan-kawanku kebanyakan telah pada punya pacar sementara aku masih betah sendirian. Bukannya aqu tak laku atau bagaimana , tetapi memang aku yang belum mau untuk membina suatu hubungan di samping nasihat dari orangtua yang menganjurkan aku untuk sekolah dulu sampai selesai baru pacaran.
Tetapi ketika aku masuk ke bangku perkuliahan nasihat dari orangtuaku jadi tak mempan ketika aku tertarik dengan seorang perempuan sekelas yg cantik, seksi, pintar dan merupakan “bunga” kampus di angkatanku. Karina namanya dan biasa dipanggil Karin. Dia perempuan yg mempunyai darah keturunan dari Jawa Timur
– Manado – Belanda, jadi masih bau-bau indo gitu. Langsung Aku putar otak untuk mencari cara mendekatinya, maklum baru kali itu aku mencoba
untuk melamar perempuan untuk jadi pacar.Singkat kata akhirnya Karin resmi menjadi pacarku. Awal-awal kita pacaran berjalan biasa-biasa saja dalam arti normal saja, seperti layaknya
remaja lain yg berpacaran. Tetapi ketika suatu saat aku mengajak Karin keluar untuk merayakan Valentines Day dia menagih janji yg aku ucapkan saat di jalan.
Memang saat itu aku memberikan dia kejutan seikat mawar merah tanda cintaku padanya, kelihatan dia surprise sekali dan bertanya “Wah, kamu ini senengnya kok bikin kejutan sih sayang. Masih ada kejutan lagi gak nanti?” aku jawab saja
, “Oh, pasti ada doong..” sambil otakku berputar kerana memang aku tak ada kejutan lagi untuknya. Ketika di mobil masih di parkiran sebuah rumah makan yg tempatnya memang agak gelap setelah kita selesai makan dan akan pulang, Karin kembali menagih janjiku itu “Mana dong, katanya ada kejutan lagi buat aku?” rajuknya manja. Aku terhenyak bingung, belum sempat aku berpikir tanpa kusadari aku menyorongkan wajahku ke wajah cantiknya untuk mencium pipinya.Tapi ternyata perempuanku itu malah menyambutnya dengan bibir sensualnya hingga bibir kita saling beradu. aku sempat kaget juga, maklum baru kali itu aku mencium bibir perempuan.
Tapi karena ketika SMA aku sering membaca buku dewasa dan melihat film BF maka aku pun segera mencoba untuk mengimbangi perempuanku dengan memainkan bibirku di bibirnya. Tak lama kita berciuman, mungkin dia merasakan aku begitu canggung dalam berciuman, alamak.. malu sekali aku. Memang bagi Karin aku ini adalah pacarnya yg ketiga setelah putus dengan pacar-pacarnya yg
terdahulu jadi dia telah berpengalaman dalam urusan cium-mencium dan seks dibandingkan dengan aku yang hanya tahu teorinya saja. Tapi inilah awal dari semua cerita indah kita saat berpacaran. Sejak saat itu aku jadi ketagihan untuk mencium bibir sensual wanitaku itu, bahkan malah dia yg membimbing tanganku untuk membelai-belai bagian badannya. Pada suatu ketika saat kita
berciuman di suatu lembah yg sepi di pinggir sawah aku kembali dibuat malu oleh Karin karena saat itu memang aku hanya mencium bibirnya saja sedangkan tanganku hanya memeluk pinggul atau punggungnya. Dibimbingnya tanganku menuju buah dadanya yg berukuran 36B itu, dan kembali aku terhenyak karena kekenyalan bukit indah kembar tersebut. Tanganku menelungkupi buah dada itu walau masih tertutup baju, tapi ada rasa nikmat dan senjataku jadi tegang. Lalu aku lepaskan ciumanku sambil menatapnya tapi tanganku masih memegangi buah dadanya “Ada apa sayang?” tanya Karin. Aku tersipu malu, kemudian Karin bertanya, “Mau pegang ini ..?” sambil matanya melirik ke buah dadanya yg indah itu.
“Boleh..?” tanyaku, tanpa menjawab Karin langsung menarik tanganku masuk ke kaos ketatnya sampai ke BH-nya dan kemudian dipelorotkan satu tali BH-nya sehingga buah dadanya menyembul keluar. Tanganku pun kembali menelungkupi buah dadanya yg montok dan kenyal itu. Hanya bedanya sekarang tak ada penghalang sehingga putingnya yg bulat dan keras itu terasa di telapak tanganku. Karin mendesah dan kembali kita berciuman, senjataku pun menjadi semakin tegang dan mengembang dalam celana jeansku. Karena nafsuku telah sampai ubun-ubun kugesekkan kemaluanku ke perutnya, Karin semakin
mendesah merasakan besarnya senjataku. Semua itu kita lakukan sambil berdiri bersandar pada sebuah pohon. Karena tempat itu agak terbuka akhirnya kita akhiri cumbuan kita kerana takut ketahuan warga sekitar.
Tetapi setelah itu aku jadi semakin berani dan pintar dalam bercumbu, sering kita
melakukan di rumahku di saat mengerjakan tugas kampus berdua, didukung suasana rumah yg sepi kerena kedua orangtuaku bekerja dan adikku saat itu masih sekolah hanya ada pembantu yg menyambi buka warung kelontong di garasi rumahku.
 Kadang juga kita bercumbu saat di biosko[, dimobil, sampai kamar kecil kampus. Bahkan saat kita berdua berboncengan naik motor Karin sering meremas-remas dan memainkan gagang kemaluanku dari belakang. Di atas sofa saat di rumahku kita bercumbu dengan hot-nya, aku buka kaos ketat Karin yang memakai resleting di depan sebagai kancing (sengaja aku belikan kaos itu untuknya supaya mudah dibuka saat ingin bercumbu). Aku buka BH-nya sehingga tampaklah buah dadanya yg menyembul indah di hadapanku. Kemudian aku remas-remas dengan gerakan memutar dari luar menuju ke dalam. Sementara itu aku melumat bibir sensualnya, kemudian turun ke lehernya. ku jilati lehernya sampai ke telinganya, Karin mendesah pelan pertanda dia mulai terangsang. Jilatanku turun terus sampai kemudian ke buah dadanya. aku jilati dan caplok buah dada itu, kusedot-sedot, lalu kujilati putingnya. Karin meremas rambutku sambil menekan kepalaku ke dadanya. Terus kulakukan itu terhadap buah dada yg satu lagi. Jilatanku turun ke perut, kujilati perutnya Karin menggelinjang kegelian. Tapi jilatanku tak bisa turun lagi karena terhalang celana panjang katunnya. Nafsuku semakin memuncak, kemaluanku tegang sekali ingin mencari lubang kenikmatannya untuk kumasuki.
Kurebahkan dia di sofa itu kemudian kugulung ke atas sampai ke paha celana katunnya. Terlihat betis indahnya menantang serta paha mulusnya yg putih itu seakan memanggilku untuk mengelusnya. Langsung saja kucium, jilati, dan elus mulai betis indahnya sampai ke pahanya. Memang aku selalu tertarik dengan perempuan yg cantik seksi dan mempunyai sepasang kaki yg indah dan panjang seperti Karin perempuanku itu. Gagang kemaluanku telah tambah tegang di dalam celana pendekku yg kukenakan dan aku tak tahan lagi, kemudian ku tindih badan Karin sambil mengepaskan kemaluanku yg tegang itu di lobang kemaluannya yg masih tertutup celana katun itu. Karin memelukku dan kemudian kugesek-gesekkan gagang kemaluanku di situ sambil tanganku tak henti mengelus betis mulus dan meremas pahanya.
“Ssh.. ah.. ah.. ah.. ehm.. sayang, I want it real baby.. ehm.. ehmm.. ssh..” desah Karin di kupingku. Aku tak peduli dengan kata-katanya, gesekanku kupercepat, buah dada Karin bergerak-gerak karena desakanku di badannya. Karin semakin tak karuan gerakannya, sambil menggigit bibir bawahnya dia terus mendesah dan aku semakin terangsang oleh desahannya itu. Tak lama kemudian Karin memperketat pelukannya sambil membenamkan wajahnya ke dadaku yg berbulu dan berteriak tertahan (takut ketahuan pembantuku soalnya),
 “Aaahh.. sayaangg.. oohh.. aqu keluar baby.. eehh.. hhmm..” Kuhentikan gesekanku di kemaluannya, dan Sabri melepaskan pelukannya sambil mengecup bibirku dan berkata “Kamu hebat sayang..” dengan matanya yang indah mengerjap-ngerjap seakan masih menikmati orgasmenya itu. Sekarang tinggal aku yg belum tuntas, Karin seakan mengerti keinginanku kemudian bangkit dan membuka celanaku kemudian meraih gagang kemaluanku yg berdiri tegak itu, dielusnya perlahan kemudian dikocoknya lalu dikulumnya gagang kemaluanku. Geli sekali rasanya, tapi enak sekali! Lain sekali rasanya apabila aku onani sendiri menggunakan guling yang selama ini sering aku lakukan. Kemaluanku disedot – sedoy oleh mulutnya, tapi kemudian aku tarik kepalanya dan kusuruh Karin untuk tengkurap di sofa. Setelah tengkurap kupandangi bokongnya yg padat bulat itu lalu kuremas- remas. Aku lalu mengangkanginya dan menggesekkan gagang kemaluanku mula-mula di betis indahnya lalu di pahanya mulus. kemudian berakhir di bokong bulatnya yg masih tertutup celana katun itu. Kugesekkan, ooh.. nikmat sekali bokongnya sambil tanganku meremas-remas
buah dadanya dan kuciumi pipi dan lehernya. Gesekanku di bokongnya semakin kupercepat, sampai Sabri terdorong ke depan kerana gerakanku.
Akhirnya penantianku hampir sampai, “Oh.. Karin bokongmu enak sekali.. uuh.. aku mau keluar sayang.. aah..” dan, “Creet.. croot.. croot..” air maniku memancar keluar di dalam celana dalamku. Aku terkulai lemas menindih Karin yang masih tengkurap sementara gagang kemaluanku masih di bokongnya yang bulat itu. Setelah itu kita merapikan baju dan kembali mengerjakan tugas kuliah kita. Nah, maka ketika kita dapat tugas dalam kuliah, kita senang soalnya dapat kesempatan untuk bercumbu ria, untuk memperlancar itu aqu dan Sabri selalu berdua membentuk kelompok sendiri (maklum, kita berdua memang sama-sama punya nafsu yg besar)..

LigaCapsa

Mari uji HOKI anda di ligacs.com

❤️  ❤️

0 komentar:

Posting Komentar