LigaCapsa ~ Situs Resmi Poker & Domino99 Online

Sabtu, 27 Mei 2017

Veyra Aku Seorang Pelajang Haus Seks




Seputar LigaCapsa Aku sering melakukan hubungan seks dgn kekasihku. Aku melakukannya setiap kita bertemu, namun sekarang rasanya tak mungkin untuk memuaskan hasrat seks. Tak tahu berapa lama Aku berpikir, tiba-tiba muncul ide untuk menelpon Hubertus dan Aku mengatakan padanya bahwa Aku sedang bernafsu. Aku mau dgn Hubertus sebab selain kemaluannya cukup besar dan dia pun cukup hebat dalam berhubungan badan, Aku dan dia sepakat bahwa kita saling mengisi layaknya suami istri, kesepakatan ini kita sepakati sejak hubungan seks kita yg pertama kali, Tak tahu kapan Aku tak ingat dgn pasti. Aku dan Hubertus sudah beberapa kali melakukan hubungan seks. Kita tak memiliki komitmen apapun, maksudnya, Hubertus tetap hidup bebas dan Aku pun tetap hidup bebas, kita tak berkomitmen bahwa kita berstatus kekasihan.
Singkat cerita, akhirnya Hubertus datang ke flatku, ketika itu pukul 17:45 menit, ia lebih cepat 15 menit dari janjinya sendiri. Pada saat dia datang, dia masuk begitu saja seperti yg biasa dia lakukan.
Dia langsung duduk di sofa dan menonton TV yg sudah Aku nyalakan sebelumnya. Sesudah menutup pintu dan Aku duduk di samping Hubertus. Hubertus begitu dingin, tak seperti biasanya, kita sempat saling berdiam dgn seribu bahasa, hingga akhirnya dia mulai membuka pembicaraan dan mengatakan pada Aku bahwa sesungguhnya dia sedang malas untuk melakukan hubungan seks. Aku katakan sekali lagi sama dia bahwa Aku sedang bernafsu dan Aku benar-benar ingin berhubungan seks sambil merangkulnya dan mengesun pipi kirinya.
“Bertus, sorry ya kalo kamu sedang ngga bernafsu namun aku sekarang bener-bener lagi pengeenn.. dech” kata Aku pada dia.
“Tolong ya, pleasee..” lanjut Aku. Tanpa dikomando olehnya, Aku beranjak dari tempat duduk, lalu menyalakan video VHS Aku untuk menayangkan blue film. Tak tahu berapa lama, dia tetap pada sikapnya, dia bersikap begitu dingin, dia hanya mengubah tempat duduknya. Hingga pada akhirnya, hasrat seks Aku sendiri semakin menggebu-gebu dgn ditambahnya visualisasi yg ditampilkan pada TV itu sendiri. Aku memperhatikan Hubertus, Aku lihat wajahnya, Aku lihat sorot matanya, dan Aku pun melihat kemaluannya yg masih terbungkus dgn blue jeans. Tampaknya dia mulai terangsang dgn apa yg sedang dia lihat, terlihat dari kemaluannya yg mulai mengeras dan rasanya mau keluar dari celana jeansnya itu.
Semakin dahsyatnya hasrat Aku hingga akhirnya Aku pun memulai untuk melakukan hubungan seks dgnnya. Pertama-tama Aku cium dgn lembut pipi kirinya dan Aku raba kemaluannya, Aku elus, dan sesekali sedikit Aku remas. Aku tak lama melakukan hal itu, sebab Hubertus membalasnya dgn membuka celana jeansnya, lalu membuka resletingnya. Aku tahu apa yg dia inginkan. Aku pun membantunya untuk membukakan jeans itu sebab Hubertus agak sulit dgn posisinya sambil duduk, Aku bantu menurunkan celana jeans serta celana dalamnya yg berwarna coklat. Sesudah dia menanggalkan celananya, Aku langsung berjongkok di depannya lalu Aku pun langsung menggenggam kemaluannya dan langsung Aku jilat, kulum serta kocok dgn lembut. Sungguh Aku sudah tak bisa menahan gejolak yg ada di dalam diri Aku, Aku benar-benar menikmati apa yg sedang Aku lakukan, Aku benar-benar bisa ikut merasakan seperti yg sedang dirasakan oleh Hubertus.
Aku kulum kemaluannya, sesekali Aku jilat pada ujungnya sedangkan tangan kanan Aku, menaik-turunkan kulit kemaluannya dgn lembut, Aku pun sesekali memasukkan salah satu jari Aku pada lubang duburnya. Sambil Aku kulum, sesekali Aku lihat wajahnya, dia tampak menikmati kuluman serta hisapan Aku. Dia memejamkan mata dan sesekali mendesah pelan. Dia sesekali memegang kepala Aku sambil mendesah kenikmatan. Dia sesekali melihat apa yg sedang Aku lakukan sambil berusaha menjamah payudara Aku yg masih terbungkus dgn pakaian Aku dan bra di dalamnya. Dia pun tampak sesekali bergetar. Sungguh Aku tak peduli dgn apa yg dia lakukan, Aku senang dgn reaksinya atas apa yg Aku lakukan terhadap dia. Beberapa kali Aku merasakan rasa asin dari beberapa hisapan Aku, hingga akhirnya kemaluan yg sedang Aku kulum itu sangat keras dan berada pada posisi puncaknya. Aku tersenyum melihat apa yg Aku lihat, sebab metode yg baru dan sedang Aku lakukan membuahkan hasil.
Tak tahu berapa lama Aku mengulum kemaluannya, dan akhirnya Aku pun menyudahinya. Aku berdiri dan melepaskan semua pakaian yg ada di badan Aku, Hubertus pun Aku suruh membuka kaosnya lalu duduk kembali pada posisinya semula. Tampak payudara Aku dan kulit Aku yg putih serta bulu yg tumbuh halus di daerah atas kemaluan Aku. Untuk pembaca ketahui, Aku memiliki ukuran 34B-28-38 dgn postur tinggi 169-170 cm. Sesudah Aku melepas semua pakaian Aku, Aku lalu berdiri di atas sofa, Aku arahkan kemaluan Aku pada wajah Hubertus. 
Rasanya Bertus tahu apa yg Aku inginkan, dia pun langsung memegang kemaluan Aku dgn tangan kirinya, lalu Aku angkat kaki kiri Aku hingga akhirnya kemaluan Aku tepat berada di depan wajah Hubertus. Dia hisap, dia jilat dan dia mainkan klitoris Aku, juga dimasukkannya salah satu jarinya pada kemaluan Aku. Aku begitu menikmati permainan Hubertus dgn sesekali mendesah. Sungguh hebat permainan tangan dan lidahnya pada kemaluan Aku hingga Aku pun mengoyg-goygkan kecil pinggul Aku ke kiri dan ke kanan. Aku pun tak tahu persis berapa lama Aku melakukan hal ini, hingga akhirnya Aku mengangkat badan Aku hingga menjauhkan kemaluan Aku pada wajah Hubertus. Aku pun menarik Hubertus untuk berdiri, dan Aku turun dari sofa yg barusan Aku naiki. 
Sambil berpaling, membelakangi Hubertus, Aku menarik tangannya menuju salah satu sudut flat Aku yg ada jendelanya dan sudah Aku buka sedikit jendela tersebut. Sesudah membelakangi badan Hubertus sehingga Aku menghadap keluar, namun Aku tetap memegang kemaluannya, Aku arahkan kemaluan itu pada kemaluan Aku, sedang tangan kanan Aku memegang salah satu bagian dari jendela. Ooh.. rasanya sulit diungkapkan dgn kata-kata pada saat kemaluan itu masuk dalam liang surga Aku, Aku begitu bergejolak, hasrat seks Aku semakin memburu, nafas dan detak jantung Aku sudah tak beraturan. Aku maju mundurkan pantat Aku dgn sesekali menggoygkan ke kiri atau ke kanan atau memutar-mutar kecil pinggul Aku, demikian pula yg dilakukan oleh Hubertus, dia maju mundurkan kemaluannya sehingga terdengar suara dari gesekan antara pantat Aku dgn daerah perutnya Sungguh, sekali lagi Aku katakan bahwa Aku benar-benar menikmati apa yg sedang Aku lakukan, 
Aku benar-benar menikmati hubungan seks yg sedang terjadi pada Aku saat itu. Beberapa kali Aku dan Hubertus mendesah karena tak dapat menahan rasa nikmat yg kita rasakan dari hubungan seks ini. Sesekali Hubertus berusaha untuk meremas payudara Aku yg menggantung ke bawah dan memilin dgn lembut puting Aku. Ngilu rasanya pada saat ia melakukan ini, namun rasa ngilu itu tetap tak dapat menghilangkan rasa nikmat yg Aku rasakan dari kemaluan Aku. Perasaan nikmat yg menjalar pada seluruh badan Aku makin lama makin memuncak. Aku menikmati setiap dorongan kemaluan Hubertus pada lubang surga Aku, Aku pun menikmati setiap tarikan seolah ingin mengeluarkan kejantanan itu dari milik Aku. 
Rasa nikmat Aku akhirnya mencapai puncak, dan Aku sudah tak dapat menahan semua itu hingga Aku katakan pada Hubertus bahwa Aku ingin sampai klimaks. Ketika Aku mengatakan bahwa Aku orgasme, Hubertus pun menarik badan Aku sehingga wajah kita begitu dekat, lalu dia mencium bibir bagian luar Aku. Aku pun menekan dalam-dalam kemaluan Aku hingga menelan semua batang kejantanannya. Sungguh rasa nikmat yg tak dapat diungkapkan dgn kata-kata apa yg sedang Aku alami saat itu. Semua syaraf yg ada di badan Aku beberapa detik lamanya menegang bersamaan dgn lendir yg menyembur dari klitoris Aku. Beberapa detik Aku diam berdiri pada posisi Aku hingga akhirnya Aku kembali pada posisi Aku semula memegang salah satu sudut jendela sedangkan Hubertus melanjutkan untuk memompa kemaluannya di dalam lubang nikmat Aku.
Pada saat-saat pertama sesudah Aku orgasme, Aku merasa lemas namun Aku tetap melakukan hubungan seks, dia tetap mengeluar-masukkan kemaluannya dalam kemaluan Aku. Aku merasa hampa dan lemas. Pada saat itulah Aku hanya berdiam diri dan merasakan dorongan-dorongan yg dilakukan oleh Hubertus, Aku tak lagi memutar-mutar pinggul Aku ataupun ikut memaju-mundurkan pantat Aku. Akhirnya Aku pun memegang batang kejantanan Hubertus, lalu melepaskannya dari dalam kemaluan Aku, Aku ingin mengulum dan menghisap kemaluannya agar Aku dapat membangkitkan hasrat seks Aku lagi. Aku pun berbalik badan, lalu Aku berjongkok hingga akhirnya kemaluannya itu tepat di depan wajah Aku. Aku kulum kemaluan itu, Aku hisap dan Aku jilat juga pada daerah ujung kemaluan Hubertus, masih terasa lendir Aku pada kemaluan Hubertus, namun Aku tak peduli, Aku tetap hisap, kulum dan kocok kemaluan itu.
Mungkin terlalu berhasratnya Aku untuk membangkitkan hasrat seks kembali lagi, hingga akhirnya tanpa terasa sudah berapa lama Aku melakukan itu. RoyBertus mengatakan bahwa dia ingin klimaks. Mendengar itu, Aku langsung berdiri dan menyuruhnya untuk tiduran di karpet, sedangkan Aku akan berada di atasnya. Aku pegang kemaluannya lalu memasukkan ke dalam liang nikmat Aku dgn posisi Aku tetap membelakangi Hubertus, Aku menaik-turunkan badan Aku. Mula-mula pelan-pelan namun makin lama makin cepat hingga payudara Aku yg agak besar ini bergoyg-goyg secepat seperti yg Aku lakukan. Semakin cepat Aku menaik-turunkan badan Aku hingga makin cepat pula gerakan kemaluan itu keluar masuk dalam kemaluan Aku dan akhirnya Hubertus mengatakan lagi pada Aku bahwa dia ingin keluar.
Pertama-tama Aku tak terlalu peduli hingga akhirnya Hubertus mengatakannya dgn agak teriak bahwa dia sudah tak tahan lagi. Cepat-cepat Aku ambil posisi untuk dapat mengulum kemaluan Hubertus, memang benar, dalam hitungan detik sesudah beberapa kali Aku sempat mengulumnya, Hubertus menyemburkan beberapa kali air maninya hingga beberapa diantaranya mengenai pipi dan sekitar bibir Aku. Aku tetap mengulumnya, Aku telan semua air mani Hubertus hingga bersih dan Aku jilat beberapa kali pula lubang yg ada di ujung kemaluannya. Beberapa kali badan Hubertus bergetar atas perlakuanku.
Dan kita pun akhirnya membasuh badan kita di dalam kamar mandi. Aku sempat membilas beberapa kali badan Aku dgn air. Keluar dari kamar mandi, kita pun berpakaian kembali. Kita duduk di sofa semula dan menikmati kenikmatan kita masing-masing. Aku memeluk manja Hubertus, kalau Aku perhatikan, dia adalah pria yg tak bisa dinilai jelek, baik itu wajahnya juga bentuk badannya. Tak terasa kita sudah tertidur. Pada saat terbangun kita sama-sama telanjang dan kuperhatikan kemaluannya masih ngaceng. Gairahku naik kembali saat kulihat kemaluannya seakan mangajak dan menantang mengerjainnya. Tanpa buang waktu kukocok dan kukulum, kujilatan dan kuremas. Diapun terbangun dan kita melanjutkan pergumulan ronde kedua.
Situs Resmi Poker & Domino99 Online
*  P.E.N.A.S.A.R.A.N *

0 komentar:

Posting Komentar