Seputar LigaCapsa ~ Arrggghhhh kesal nada Endah yang di tujukan kepada bapak kostnya , yapp bapak kost yang mana sering beperilaku kurang ajar terhadap Endah jika dia bertemu dgnnya sering di goda dgn nada nada yang menjerumus ke sex, pada suatu hari saat Endah pulang dari kantor melihat bapak Ndori sedang berada di pagar sambil memotongi daun daun dan merapikannya,
“sore pak Ndori sedang merapikan ya “ sapa Endah
“ehh mba endah baru pulang , sapa pak ndori, dimana endah yang mau langsung pergi kekamarnya malah dicegah dulu untuk di minta bantuannya yang mana pak ndori menyuruh endah untuk memasangkan sebuah figura yang ditarauh di depan rumah, karena tubuh pak ndori terbilang gendut maka dari itu endah di minta bantuannya untuk meniaki tangga dan menaruh bingkai ke atas.
Dgn terpakasa dia mengiyakan permintaan pa ndrori. Lagi lagi mata yang genit itu tertuju pada leher endah, sewaktu endah mau ke kamar untuk mengganti celananya yang pada saat itu dia mengunakan rok tapi ketat.
“ehh mau kemana mb endah”
“nil ho mau ganti dulu pak masak mau pakai rok naik tangganya”
“kan jauh mba dari sini ke kamar kau, jadi gak apa apa mba ketimbang nanti kau bolak balik malah jadi lama masang bingkainya” rayu pak ndori.
“dngna memikirkan iya juga yak arena jauh letaknya, dia langsung naik ke tangga memakai rok. Plekkk tangga pertama sudah dia mulai naik, dan lanjut lagi ke taqngga ke dua dgn jarak yang ada 40 cm dia agak kesulitan dan lanjut ke tangga ke tiga jaraknya lumayan ketimbang tangga ke dua, dan saat menuju kie tangga ke 3 rok yang di pakai endah itu ke tarik sehingga paha yang mulus terlihat olehnya dan lebih lagi terlihat oleh pak ndori, Dan endah masih melanjutkan untuk memasang bingaki, endah yang menoleh ke bawah melihat wajah pak ndori senyum senyum sendiri dan berkata “ iya mba bentar lagi sampai” Terlihat mata pak ndori terus mengawasi paha nya endah dgn nafas yang terengah engah dan kont*lnya pun juga sudah mulai tegang, Sungguh indah bentuk paha gadis ini dan ia dgn bebas bisa melihat dari dekat, ingin rasanya mengelus paha montok nan mulus itu, tapi ia menahan diri.
Ia menyerahkan lukisan ke Endah untuk dipasang, tapi karena nyantolinnya masih agak tinggi maka gadis itu harus memasangnya dgn mengangkat tangannya setinggi mungkin, ia tdak sadar bahwa karena gerakannya itu blusnya yang pendek ikut tertarik ke atas sehingga terlihat kulit pinggangnya yang ramping sampai ke perut di bawah dadanya. Dgn sengaja Pak Ndori menggoyangkan tangganya sehingga memperlama dirinya untuk bisa menikmati pemandangan pinggang berkulit mulus gadis itu. Setelah selesai terpasang, Endah menurunkan kaki kirinya ke pijakan kedua yang ternyata tanpa sepengetahuannya telah dilonggarkan pakunya. Sambil terus menikmati paha Endah yang terbuka kembali, Pak Ndori bersiap-siap.
“Eiiihh…eiihh..” Endah menjerit kecil saat pijakannya lepas dan ia terjatuh ke belakang dan saat itu dgn sigap Pak Ndori menangkapnya sehingga tdak sampai terjatuh lebih parah. Merah muka gadis itu karena satu tangan yang menahan dirinya memegang tepat ke pantatnya dan sepertinya ia merasa tangan itu sedikit meremasnya. Dgn cepat ia menjauhkan badannya dari “pelukan” Pak Ndori yang mengambil kesempatan itu. “Waduh, untung sempet saya pegangin mba nya, kalo ngga bisa berabe tuh..” ujar Pak Ndori cengengesan yang masih menikmati hangatnya tubuh dan kenyalnya pantat Endah tadi walau sesaat tadi.
“Mmm..iya pak, makasih..udah kan pak ya..” tukas Endah sambil ngeloyor pergi dgn diikuti pandangan Ndori yang menikmati gerakan pinggul gadis yang montok itu. “Hmmm..tunggu aja ntar ya..lo bakal kena ama aq” pikir pria tambun setengah tua ini dalam hati. Sudah banyak planning yang kotor dan mesum darinya yang memang punya sedikit kelainan seks ini. Di dalam kamar, Endah masih sebel sama kejadian tadi. Sudah terlalu sering ia mendapat perlakukan atau kata-kata yang menjurus mesum dari bandot tua itu, tapi ia berusaha menahan diri mengingat bahwa tempat kost ini cukup murah dgn fasilitas yang ada juga ditambah lagi dgn lokasi yang di tengah kota dan dekat ke tempat kerja atau mau ke mana- mana. Maka ia memutuskan untuk tetap bertahan asalkan si mesum itu tdak terlalu kurang ajar. Bila ketemu pasti Endah merasa risih dan agak ngeri ngeliat mata Ndori yang seperti menelanjangi sekujur tubuhnya, tapi terkadang selain ngeri dan risih gadis itu juga merasakan bangga dan senang karena kecantikan dan tubuhnya menjadi perhatian sampai seperti itu walau Ndori bukan levelnya untuk bisa menikmati dirinya. Beberapa kali kalau berpapasan sama Ndori dan berbincang- bincang, selalu saja tangannya tdak pernah diam menjamah, walau hanya menjamah pundak atau lengannya tetap saja gadis itu merasa risih karena sambil melakukan itu bapak kost itu merayu dgn kata-kata yang kampungan.
“Ahh..udahlah, ga penting juga..mendingan aq mandi” kata Endah dalam hati Sambil berkaca ia mulai melepas satu per satu kancing blusnya dan melepasnya sehingga bagian atasnya kini hanya tertutup BH biru muda yang susah payah berusaha menutupi toket berukuran 34D itu. Dgn pinggang yang ramping, maka buah dada itu tampak sangat besar dan indah dan karena Endah rajin ke fitness makin tampak kencang dan padat. Sungguh merupakan idaman bagi semua laki- laki di dunia bagi yang dapat menikmatinya. Lalu ia melanjutkan dgn melepas rok span-nya ke bawah sehingga kini tubuh yang memiliki tinggi 168cm ini hanya ditutupi bra dan cd yang berwarna senada.
Body yang akan membuat laki-laki rela untuk mati agar bisa mendapatkannya, memiliki kulit putih asia dan dihiasi dgn bulu-bulu halus nan lembut. Menjanjikan kehangatan dan kenikmatan dunia tiada tara. Endah melepas kaitan bra disusul dgn cd-nya yang segera dilemparkan ke ember tempat baju kotor. Ia memandang sejenak ke cermin, melihat toketnya seperti “bernafas” setelah seharian dibungkus dgn bra. Gumpalan daging yang kenyal dan padat dgn puting berwarna coklat muda sungguh menggairahkan.
“Auuh…” gadis itu sedikit merintih atau tersentak saat ia memegang kedua putingnya, serasa ada aliran listrik menyengat lembut dan menimbulkan rasa sensasi geli pada kemaluannya yang tanpa sadar tangan kirinya turun ke arah miawnya dan sedikit membelainya. Sambil senyum-senyum sendiri, gadis itu membayangkan dada telanjangnya dan membusung ini selalu menjadi sasaran remasan dari Alex pacarnya yang tdak penah bosan juga mengulum puting dan menciumi kulit toketnya yang mulus dan harum itu. Tidak percuma ia setiap 3 hari sekali memberikan lulur pada tubuhnya, terutama pada toketnya yang sampai skrng memiliki aroma yang memabukkan walaupun dalam kondisi berkeringat.
Endah menghela nafas panjang menahan gejolak birahi yang timbul, dan skrng ia merasa ingin dilampiaskan. Padahal baru tadi malam ia berenang di lautan asmara yang menggelora dgn pacarnya. Ia merasa dirinya selalu saja haus akan belaian pacarnya, padahal hampir setiap ketemu mereka bercumbu dgn hot dan yang suka bikin ngiler adalah mengulum kont*l Alex sampe bisa keluar spermanya. Kini ia membayangkan ukuran kont*l Alex saja udah bikin deg- degan, ga sabar untuk ketemu dan mengemut-ngemut batang kemaluan yang kokoh itu. “Huuuh..mending aq mandi aja deh, otak aq jadi kotor nih..” Selesai mandi, sedikit terusir pikiran-pikiran tadi karena sudah tersiram air dingin. “Loh, kok ga bisa sih nih?” Endah sudah beberapa saat ngga bisa memutar kunci lemari bajunya, ia masih coba terus beberapa saat tapi masih ga bisa juga.
“Duh, mesti minta tolong ama bandot itu dong” keluhnya Untungnya masih ada baju di keranjang yang belum sempat dimasukkan ke dalam lemari. Tapi setelah memilih-milih, di keranjang baju itu hanya ada underwear 2 pasang dan baju- baju khusus tidur yang tipis dan seksi serta baju dalaman sexy seperti tanktop dan rok mini yang mininya 20 cm dari lutut. Dari pada pakai baju tidur tipis ia memilih rok mini dan tank top yang rendah belahannya. Sebelum ke Pak Ndori, Endah memilih untuk makan malam dulu di ruang makan bersama, sambil makan ia menyalakan tv dan duduk di ujung sofa. “Ehh..mba Endah baru makan ya..bapak temenin ya, ga baik cewe seseksi kau makan sendirian” tiba-tiba si bandot itu muncul, dan langsung menyantap paha Endah yang disilangkan itu, sungguh mulus, lalu ia duduk di samping gadis itu.
“Ia pak..sekalian makan pak… terus sama minta tolong kok lemari baju saya ga bisa dibuka yah?” pinta Endah sambil menggeser menjauh dan berusaha dgn sia-sia menarik turun rok mininya.
“buset tuh mataaaa…abis aq..” katanya dalam hati. “Ooo gitu, nanti saya periksa deeeh…”
“Makasih ya pak”. Endah buru- buru nyelesaiin makannya, saat tiba-tiba ia merasa dadanya bagian putingnya terasa gatal. Awalnya berusaha ditahan saja tapi makin lama makin meningkat rasa gatalnya, dan bukan itu saja kini ia merasakan hal yang sama pada miawnya. Ia masih berusaha menahan tapi sudah hampir tdak kuat, duduknya jadi gelisah dan ia berusaha menggoyangkan badannya agar rasa gatal itu hilang bergesekan dgn bahan bra-nya dan ia mempererat silangan kakinya. Tapi rasa gatalnya tdak berkurang, bahkan kini seluruh daging kenyal toketnya terasa gatal. “Ouuuhh..” akhirnya Endah tdak tahan dan ia menggaruk sedikit kedua toketnya dgn tangannya, saat ia menggaruk terasa nyaman sekali karena gatalnya berkurang tapi sulit untuk berhenti menggaruk. Sambil memejamkan matanya karena keenakan menggaruk ia lupa ada Pak Ndori di situ. “Kenapa kau? Kau kegatelan yaah?”
“Uuuhh…sssshh..ehm, i…iya pak..” terkejut Endah karena baru ingat ada si bandot di sampingnya, tapi ia terus menggaruk makin cepat dan karena tak tahan ia menggaruk juga ke pangkal pahanya..
“Uuuuuffh..ssshh…” aliran darah Endah berdesir cepat karena sensasi menggaruknya itu selain menghilangkan rasa gatal juga membuat birahinya tergelitik. “per..permisi pak..uuffh..” sambil terus menggaruk ia mau bangkit dari kursi tapi rasa gatal itu makin menghebat yang akhirnya dia hanya terduduk kembali sambil terus menggaruk Sedetik ia melihat Ndori hanya menonton dgn pandangan penuh nafsu setan ke dirinya yang terus menggaruk itu. Gadis itu mengutuk karena ia memberikan tontonan gratis kepada pria tua itu tanpa dapat mencegah. Gerakannya makin cepat dan tdak karuan karena kedua tangannya hanya bisa menggaruk – menggaruk bagian dari 3 bagian tubuhnya yang terserang itu, kini rok mininya sudah tersingkap semua karena ia harus menggaruk liang kemaluannya sehingga memperlihatkan kedua pahanya yang jenjang dan berkulit putih mulus itu. Gadis itu terus merintih-rintih karena kini rasa gatalnya sepertinya tdak bisa digaruk hanya dgn garukan yang masih terhalang kaos dan bh untuk kedua toketnya dan celana dalam tipisnya untuk miawnya, tubuhnya serasa lemas karena rasa gatal dan birahinya yang kini membuat miawnya menjadi basah dan ia merasa putingnya mengeras.
“Misi pak…mau ke kamar dulu niiih..uuhh..” Kata Endah, tapi Pak Ndori diam saja menghalangi jalan keluarnya. Rasanya ingin marah saja tapi rasa gatal itu menghalangi rasa marahnya. Karena akhirnya ia tdak tahan dan tdak bisa mencegah lagi, dgn serabutan dan cepat ia menarik tali tank topnya kebawah dan menarik turun branya sehingga kini buah dadanya telanjang yang segera ia menggaruk dgn cepat dua gunung indah itu terutama putingnya yang kini sudah mancung dan mengeras, kakinya bergerak blingsatan karena rasa gatal pada miawnya makin menghebat. Pak Ndori tertawa dalam hati, ia menikmati melihat indahnya pemandangan di depannya itu, betapa buah dada Endah yang berbentuk bulat kencang itu tdak tertutup apapun serta baju Endah yang sudah tdak keruan.
Senang ia melihat gadis yang cantik tapi sombong ini kini tampak tdak berdaya. Rencana awal ini berhasil dgn baik, yang ternyata ia telah mengganti kunci lemari baju Endah dan menaruh bubuk gatal pada pakaian dalam gadis itu dan sengaja memilihkan baju yang seksi tertinggal di luar lemari. Tangan Endah masih bergerak cepat berpindah-pindah mencoba menggaruk 3 bagian tubuh, makin lama makin menghebat dan dari mulutnya meracau tdak jelas. Dgn susah ia berusaha menggaruk miawnya secara langsung tapi ia kesulitan karena harus menggaruk putingnya.
“Saya bantu ya sayang…” tanpa disuruh ia menarik turun celana dalam tipis Endah, sehingga skrng terlihat “bibir” bawah tersebut yang dihiasi bulu-bulu halus. Tampak indah sekali dan menggairahkan. “Nggeeh..ja..gan kurang ooouhh..”ia tdak dapat melanjutkan umpatannya karena ia menikmati garukan pada miawnya walau ia harus berpindah lagi sambil merintih- rintih terus Ia terkejut sesaat ketika tangan Pak Ndori mengelus-elus pahanya, tapi ia tdak bisa memperdulikannya lagi yang penting ia harus terus menggaruk. Dengan leluasa Pak Ndori menjelajahi lekuk liku tubuh montok itu tanpa penolakan, kulit pahanya terasa lembut dan daging paha sintal itu terasa kenyal dan hangat dalam usapannya. Karena belaian- belaian yang dilakukannya ini membuat Endah makin menggelinjang karena kini birahinya sudah melonjak. “Biar ini aku yang bantu yaah..” dgn sigap jari-jari tangannya hinggap di miaw Endah dan menggeseknya dgn liar.
“Ouuuuhh…ss..stoopp…aiiieh… iyaa…ouuhh” ngga jelas Endah mau ngomong apa, sedetik ia tahu miawnya sedang diobok- obok oleh orang yang dia sebel, tapi ia tdak tau dan tdak berdaya karena rasa gatal dan nafsunya yang memuncak sehingga dia tdak mampu menolak perbuatan Ndori. Kini ia fokus menggaruk toketnya, tdak hanya digaruk tapi juga diremas-remas dan memuntir-muntir putingnya sendiri. Dengan leluasa Ndori menggesek-gesek bagian tubuh yang paling rahasia milik gadis itu. Hampir 5 menit kini liang miaw itu sudah becek dan menimbulkan bunyi kecipak karena gerakan jari-jari Ndori yang sudah ahli itu. “aaahh..jgn dilepas..ohh…pak..” jerit Endah saat tangan Ndori mengangkat tangannya dari miawnya yg sudah basah itu dan malah “cuman” mengelus- elus pahanya dan meremas pantatnya.
“Kenapa sayang..? kau mau aku untuk terus mengobok-obok memek kau..?” tanya Ndori. “Ngeh..ngeh..iii yaaa paakk… ouufh..” diantara engahannya “kau yakin..??” “uuhh…ngeh… sssh..” ia hanya mengangguk “kau mohon dong sama aku..paaak Ndori sayang, tolong obok-obok memek saya… please saya mohon” Mendengar perintah itu, sekejap Endah merasa malu dan marah tapi segera terganti kebutuhan body-nya yang sudah terbakar birahi secara aneh itu. Ia berusaha untuk tdak mengucapkan itu dgn terus menggaruk, tapi ia tdak kuat..
“ouuh..ngeh..Pa..Pak Ndori sssss….sayaaang, ooh..tol..long obok…obok me…nggeh…memek sayaaaa…pleeeeease… uuuff.. saya mohoooonn…” erang Endah. “Tentu sayang…” Lalu dgn sigap jarinya menggerayangi bibir miaw Endah yang becek itu dan menggesek dgn cepat. Endah melenguh penuh nikmat sambil meregangkan badannya, lalu tersentak hebat saat jari itu menusuk masuk dan menemukan klitorisnya.
“Haaa..ternyata disitu yaaa…” dgn ahli ia memainkan jari itu pada g-spot tsb yang mengakibatkan Endah mendesah- desah. Gadis itu merasakan terbentuknya sensasi orgasme menanjak naik.. “Oouuhh…ja.nggaannn..” ia berusaha menahan dirinya, tapi gerakan jari Ndori makin menggila dan terus menggila, ia sudah hampir tdak tahan. Sambil menggigit bibirnya dan memejamkan matanya ia berusaha menahan klimaksnya, tdak mengira bahwa dirinya dapat dibuat klimaks oleh Ndori. “Ouuuuuuhhhhhh…. aaaiiiieeeeeeeeeee…..” dgn teriakan panjang Endah mencapai puncaknya dan tubuhnya menggetar keras. Cairan makin deras membasahi liang miawnya, ia menikmati setiap detik sensasi luar biasa itu. Tubuhnya makin lemas dan pandangannya nanar. Ia tak mampu menolak saat Ndori menunduk dan mencium bibirnya yang tipis.
“mmmmmpphhh…..” Endah mengerang dan sulit menolak saat lidah Ndori memasuki rongga mulutnya dan melilit-lilit lidahnya, bahkan tanpa sadar ia membalas ciuman itu. Sementara tangan Ndori masih mengocok kencang dan gadis itu merasakan kembali orgasmenya mau menyeruak lagi..apalagi saat ciuman Ndori berpindah mencium puting kirinya..
“Auukkh..ssttopp..ssssshh… ssshh..” tapi Endah malah membusungkan dadanya mempermudah Ndori menikmati puting kerasnya. Kini rasa gatalnya sudah terganti dgn desakan nafu setan yang tdak pernah terpuaskan, tangannya yang bebas dituntun oleh Ndori ke kont*lnya di balik sarungnya.
“oouuh..bes..bessar banget ppaakk..” gumam Endah tanpa sadar saat merasakan batang hangat yang berdenyut-denyut dalam genggamannya, ia melirik ke arah batang kemaluan Pak Ndori yang ternyata lebih besar dibanding milik pacarnya, pikiran nafsunya tanpa sadar membayangkan apakah ia mampu untuk mengulum kont*l itu dalam mulutnya atau membayangkan bagaimana rasanya bila kont*l itu menyerang miawnya. Dengan birahinya yang terus membara dan terus dijaga geloranya oleh Ndori, Endah dgn suka rela mengocok-ngocok kont*l raksasa Pak Ndori itu, ia sudah tdak ingat akan bencinya dia terhadap pria tua berumur 60 tahun itu. Ndori mulai mendesah-desah keenakan di antara kulumannya pada kedua puting Endah.
“aaaaaaannggghhhhh… pppaaaakkhh…… aaaaaaannggghh…” Endah mencapai klimaks sampai dua kali berturut-turut karena kocokan tangan Ndori, matanya makin nanar dan bibir seksinya menyeringai seperti menahan sakit. “Skrng kau isep punya bapak yaa..kau kan jago kalo sama pacar kau” “ouuh..ngga ma..mau..ap… aauupphhh..mmmhh..” Endah yang lemas akibat klimaks tadi tak berdaya menolak saat Ndori menarik lehernya membungkuk ke arah batang “endahs” nya, tdak memperdulikan protes Endah yang ia tau hanya pura- pura karena sebenarnya sudah jatuh dalam genggamannya. Kini dengan bibirnya yang seksi dan lidah yang hangat lembut itu mulai mengulum batang kemaluan itu. “Oooh..enak sayaaang…kau memang jago..sssshh…kau suka kan..?” tanyanya “mmmmmpph… sllluurpp..mmmmmm” hanya itu yang keluar dari mulut Endah, yang dgn semangat memainkan lidahnya menjilati dan menghisap kont*l Ndori. Aroma dan rasa dari kont*l laki- laki itu telah menyihirnya untuk memberikan sepongan yang paling enak.
“Bapak tau..kau cuman cewek sombong yang sebenarnya punya jiwa murahan dan pelacur… plaakk..!!” Endah tersentak saat pantat bulatnya ditepak oleh Ndori, mukanya merah dan marah tapi sebenarnya malah membuat dia makin terangsang dan makin cepat ia mem- blow job kont*l Ndori. Belum pernah ia merasakan birahinya dibangkitkan dgn cara kasar ini, tapi ia tau bahwa ia sangat menikmatinya.
“Kurang ajar nih aki-aki” gerutunya dalam hati dan ia menggigit gemas ke kont*l Ndori yng membuatnya itu mengelinjang dan lidahnya makin cepat menyapu urat di bawah kont*l itu. “Ayo..skrng kau naikin kont*l aku..” Tanpa berucap Endah mulai menaiki ke atas tubuh tambun Ndori, dgn deg-degan menanti kont*l besar itu ia menurunkan pinggulnya dgn dibantu tangan Ndori yang memegang pinggangnya yang ramping.
“Ooooh..” Endah mengerang saat ujung “helm” kont*l itu bersentuhan dgn bibir miawnya dan mulai memasuki liang surga. Kembali ia mengerang menahan sedikit sakit saat baru masuk sedikit, liang miawnya berusaha mengimbangi diameter kont*l Ndori itu. “Enak kan sayang?” “Hmmmmm…nggh…” Endah hanya mengerang dan memjamkan mata menunggu kont*l itu membenam ke dalam miawnya. Tapi Ndori hanya menggesek- gesek liang miaw Endah itu dgn ujung kepala “meriamnya”. Gadis itu menggoyang- goyang pinggul seksinya dan berusaha menurunkan badannya, tapi Ndori tetap menahan pinggulnya sehingga tetap belum dapat “menunggangi” kont*l Ndori. “Hemmm…kenapa sayang? Udah ga sabar yaa ngerasain ****** bapak?”
“Huuh?..nggeeeh… aa..paahh…” Endah ngga tau harus ngomong apa, masih tersisa gengsi pada dirinya. “Hehehe..masih sok alim uuh..kau ya..? Kalo kau mau ****** bapak, kau harus memohon dgn mengaku diri kau itu cuman perek murahan dan lakukan dgn seksi..” “aaahh…sssh..kenapa mes..ti gitu paakk…pleaaase…
” Endah sudah benar-benar terangsang dan tdak bisa berfikir jernih lagi, dalam pikirannya kini hanya kont*l Ndori saja. Ndori mendengus dan seperti hendak memindahkan tubuh Endah di atasanya, merasa perbuatan itu.
“Oouuh ooke..okeeh paaak… ngeh, tega bgt sih bapak…oouf paak, tolong masukin ****** ba..ngeehh..bapak ke memekku paak, entotin sayaaa ooh paakk… akkuu..memang cewe murahan yang sok suci..nggeh..pleease..paakk..akuuu mohooon…” pinta Endah memelas sambil meremas-remas kedua toketnya. “Hehehehe…kau tergila- gila ya sama ****** bapak..” “Iyaa ppaakkh… please..aku ga tahaaan paakk…”
“Kontol pacar kau ga ada apa- apanya kan?” “oouuh..jauuh pakkk..punya bapak lebih hebaat dan enaaaakk” “Hehehe..good…ini dia hadiahnya..” Ndori lalu menarik ke atas tubuh Endah dan menurunkannya kembali, dgn diiringi erangan Endah merasakan kont*l itu makin dalam masuknya dan sulit ia menahan diri untuk tdak klimaks yang keempat kalinya. Endah kembali menaikkan badannya dan menurunkan kembali sehingga sudah ¾ kont*l itu diemut miawnya. Gerakannya diulangi berkali-kali, awalnya perlahan tapi makin lama makin cepat karena miawnya sudah bisa “menerima” kont*l berukuran di atas rata-rata itu. Gadis itu sudah benar-benar dikuasai nafsu birahinya dan ia merasa terbang ke awang-awang merasakan gesekan-gesekan kont*l Ndori dgn dinding miawnya. Tdak sampai 5 menit Endah sudah merasakan akan keluar lagi. “Ouuh..gilaaa..paaakkh.. oouuuhhhhhhhhh..” Endah mencapai klimaksnya lagi dan ia terus bergerak naik turun menunggangi kont*l yang masih perkasa itu. Buah dadanya yang besar menggantung itu bergerak naik turun mengikuti irama gerakan badannya, dgn nikmat Ndori meraup gumpalan daging kenyal itu dan meremas- remasnya dgn gemas.
Dengan liar ia terus menunggangi kont*l itu, diiring dgn bunyi “plok..plok..plok..plok..” yang makin cepat akibat beradunya badan Endah dgn perut buncit Ndori. Hampir 15 menit Endah menikmati hunjaman-hujaman kont*l itu, dalam periode itu Endah sudah mencapai orgasme sampai 4x lagi, ia tdak dapat menahan untuk tdak melenguh dan berteriak nikmat. Pikirannya sulit untuk fokus bahwa ia telah dibuat klimaks oleh seorang laki- laki yang pantas jadi ayahnya. Ia merasa lemah sekali akan nafsu yang menaqsainya, tapi sungguh terasa nikmat sekali yang tdak mampu ditolaknya. Ndori juga sudah hampir mencapai puncaknya, kont*lnya telah mengeras sampai maksimal dah hal ini juga dirasakan oleh Endah, ia mempercepat gerakan naik turunnya yang menyebabkan buah dada montoknya bouncing naik turun makin cepat.
“Uuuaaahh… gilaaaaa… ooouuuhhh…” akhirnya Ndori tdak dpt menahan lagi, spermanya muncrat seiring dgn klimaksnya yang ternyata berbarengan dgn klimaks yang sangat kuat dari Endah. Ndori merasakan dinding miaw Endah yang hangat itu bergetar menambah kenikmatan klimaksnya. Dgn lunglai Endah turun dari tunggangannya dan rebah di samping Pak Ndori yang juga masih merem melek habis menikmati tubuh gadis cantik dan sexy itu. “Kau memang hebat hebat cantik…”
“Cukup pak..ngeh, aku ga tau kenapa bisa kaya gini tadi..ini harusnya gak terjadi, cukup sekali ini terjadi” Endah yang sudah mulai jernih pikirannya, ia kini sangat menyesali bahwa ia menyerahkan dirinya secara sukarela kepada Ndori. Ia memutuskan untuk pindah kost dan kejadian tadi harus dikubur dalam-dalam, tdak boleh ada yang tahu. Melihat Endah yang mulai membereskan bajunya dan hendak pergi, Ndori bergerak cepat. Ia memegang leher belakang Endah yang sedang membungkuk hendak mengambil cdnya lalu dgn cepat membenturkannya ke meja kayu yang ada di depan mereka duduk. “uuuugghhh….” kerasnya benturan itu membuat ia setengah pingsan.
“hehehe..ga secepat itu sayang..kau akan jadi milikku..” Ndori lalu menarik tangan Endah dan gadis itu pasrah saja dibawa dgn setengah sadar masuk ke kamar Ndori. Lalu setelah melepas sisa bajunya, ia merebahkan tubuh telanjang yang masih lemas itu ke atas ranjangnya. Lalu ia mengikat kedua pegelangan kaki dan pergelangan tangan Endah ke ujung ranjang besi, sehingga kini tubuh telanjangnya itu dalam posisi kaki yang mengangkang lebar.
“uuuh..apa-apaan inih…lepasin paak…”dgn suara masih serak dan lemah Endah berontak dgn percuma, ia mulai takut apa yang hendak dilakukan. Melihat posisi dan kondisi Endah yang menggairahkan itu, Ndori tdak tahan lagi ia membungkuk lalu menciumi toket montok dan memainkan lidahnya mengecupi puting Endah yang sebentar saja langsung mengeras.
“Ouuh..pak..! lepasin saya pak… kalo ngga sa…aauupphh… mmbbllllmmmmm…” Endah tdak dapat melanjuntukan omongannya karena ditutup lakban oleh Ndori.
Kini kesadaran Endah sudah mulai pulih, ia masih terus berusaha memberontak untuk melepaskan ikatan kaki dan tangannya tapi ikatan itu sungguh kuat. Ia mulai takut karena kini ia tdak berdaya dan berada dlm kekuasaan Ndori. Pandangan matanya mengikuti Ndori seperti mata kelinci yang sedang ketakutan melihat serigala yang akan memangsa, dan air matanya mulai meleleh di pipinya. “Eeeiih..kenapa nangis cantik? Aku paling ga suka liat cewe nangis…tapi skrng kita liat film dulu ya…”ujar Ndori sambil memasang kabel menghubungkan dari handycam ke tv. Lalu ia mulai menyetelnya. Mata Endah terbelalak kaget saat melihat tayangan video di layar tv, jantungnya serasa akan copot dan kepalanya tiba- tiba pusing mendadak melihat adegan per adegan dari video itu. Ternyata kejadian di sofa ruang tengah tadi semuanya direkam oleh Ndori dari tempat tersembunyi, terlihat jelas saat ia melihat dirinya mulai merasakan gatal yang menyerang, mulai mencopoti bajunya dan sampai kejadian dia berhubungan sex dengan Ndori.
Perasaannya makin hancur saat ternyata Ndori tdak hanya merekam dari 1 sudut saja, terdapat 4 handicam tersembunyi yang merekam seluruh kejadian. Bahkan saat ia memohon kepada Ndori untuk mengobok- obok miawnya dan pengakuan dia sebagai cewek murahan juga terdengar jelas. Wajah gadis yang cantik itu jadi pucat dan tubuhnya bergetar, ia sudah menduga apa yang akan diminta oleh Ndori dgn adanya video itu. Perasaannya geram, marah, benci, takut dan lain-lain bercampur aduk, kini ia hanya dapat menangis. Terlihat jelas bagaimana wajahnya menunjukkan dirinya menikmati setiap detik permainan panas itu dgn aki-aki tambun yang sudah tua. “Percuma kau menangis..kini kau akan merasakan akibatnya karena selama ini menjadi cewek sombong yang sok suci. Bapak tau apa yang kau lakukan sama pacar kau selama ini, nah..skrng kau harus nurut apa yang bapak mau, kalo ngga bapak jamin film ini akan nyebar kemana-mana, kau ngerti…??” tegas Ndori. Endah hanya mengangguk lemah dgn pandangan sayu. “Skrng yang aku minta kau tdak boleh nangis selama kau melayani saya..bisa..?? kalo tetap nangis kau akan terima hukuman yang berat..”
Kembali Endah hanya mengangguk dan berusaha menahan air matanya. Ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa akan ada jalan keluar nantinya. Tanpa sadar ia membayangkan kejadian tadi, dan ia teringat akan ukuran kont*l Pak Ndori yang memang di atas rata-rata. Dgn pikiran itu tanpa dapat dicegah terasa desiran-desiran halus di perutnya dan ia merasa putingnya agak mengeras. “Sayang…yang punya kont*l si Ndori ****** itu..” pikirnya. Endah melotot kaget saat Ndori mengambil sesuatu dari lemari yang ternyata merupakan dildo vibrator yang berukuran panjang. Ndori kini duduk di ranjang di dekat kakinya yang ngangkang itu, memperlihatkan miawnya yang terbuka menantang, lalu ia mengusap dgn tangannya yang mengakibatkan Endah terhentak.
“Kayanya udah basah nih..udah siap yah..” goda Ndori, lalu ia membungkuk dan wajahnya kini sudah di depan liang surga milik gadis cantik itu, tiba-tiba Endah menggelinjang saat lidah Ndori menciumi dan menjilati miawnya. Untuk beberapa saat Endah menggelinjang-gelinjang, nafasnya kembali memburu dan pandangan matanya sayu.
“Ngggeehhhhhhhh…!” Endah menjerit dgn mulutnya yang tertutup lakban, saat Ndori memasukkan dildo ke dalam lubang kemaluannya yang sudah basah dan ngilu itu dan terus mengerang karena dildonya makin dalam ditusukkannya. Kembali ia menggelinjang hebat saat Ndori menyalakan vibartornyanya. Terasa sakit, tapi setelah beberapa menit rasa sakit itu berangsur-angsur menghilang tergantikan dgn sensasi kenikmatan yang belum pernah ia rasakan atau pernah ia bayangkan. Kini erangannya terdengar seperti rintihan kenikmatan diiringi dengusan nafasnya yang memburu. Endah melenguh panjang dan pelan, merasakan tubuhnya makin panas dan terangsang. Rasa menggelitik di perut bag bawah makin menggila dan menggelora. Dengan rasa malu dan kaget, ia mencapai klimaksnya dgn sensasi yang luar biasa..” “nngggggghhhhh… mmmmmmmmmmhhhhh…..!!!!” Tubuh montoknya menegang sesaat ketika klimaksnya menyerang, pandangan matanya makin sayu. Tapi dildo itu tetap bergetar seperti mengoyak- ngoyak bag dalam miawnya, dan rasa nikmat kembali dirasakan makin meningkat, nafasnya memburu dan kini pikirannya sudah tdak terkontrol, nafsu birahinya terus membara karena dildo itu.
“Naah..kau seneng aja ya ditemenin ama dildo bapak ya… tenang aja, getarannya akan makin keras kok udah saya setting dan bapak colokin ke listrik..hehehe..bapak mau bikin back up untuk film kau tadi ya..” kata Ndori, ia hanya ketawa melihat Endah memandangnya dgn tubuh telanjangnya yang menggeliat- geliat, tubuh montok yang tampak berkilat karena keringat. Ndori makin tertawa karena Endah mengerang lagi karena telah orgasme untuk kesekian kalinya, lalu ia meninggalkan Endah yang terus mengerang- erang karena getaran dildo itu. Tidak terhitung berapa kali Endah dipaksa untuk orgasme, tubuhnya mengkilat karena basah oleh peluhnya, gadis itu merasa lemas sekali tapi dildo yang menancap di miawnya memaksa dia untuk terus dirangsang. Akhirnya karena tidak kuat lagi, gadis malang itu jatuh pingsan.
Situs Resmi Poker & Domino99 Online
* P.E.N.A.S.A.R.A.N *
0 komentar:
Posting Komentar